Profil Mohammed Naame Nasser, Komandan Senior Hizbullah yang Tewas Dirudal Israel
Jum'at, 05 Juli 2024 - 16:45 WIB
BEIRUT - Komandan Unit "Aziz" Hizbullah Mohammed Naame Nasser, yang dikenal sebagai 'Hajj Abu Naame,' tewas pada Rabu (3/7/2024) dalam serangan pesawat nirawak Israel yang menargetkan mobilnya di al-Hosh, di distrik Sour, Lebanon selatan.
Unit tersebut mengawasi seluruh sektor barat di Lebanon selatan. Mohammed Khashab, anggota Hizbullah lainnya, juga tewas dalam serangan yang sama, menurut sumber keamanan yang dikutip L'Orient Today.
Segera setelah Hizbullah mengonfirmasi kematian Nasser, militer Israel, dalam pernyataan, mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan komandan regional tersebut.
Sejak 8 Oktober, Hizbullah telah kehilangan 364 anggota di Lebanon dan Suriah. Menurut Kassem Kassir, analis yang dekat dengan Hizbullah, mengutip laporan di media Israel, "Nasser adalah komandan lapangan senior di sektor barat Lebanon selatan, yang bertanggung jawab atas operasi di Galilea barat selama perang. Pembunuhannya menandai salah satu kerugian terbesar (bersama Taleb Abdullah yang dibunuh pada bulan Juni) bagi Hizbullah."
Pada saat pembunuhannya, Abdullah dianggap sebagai "pejabat Hizbullah terpenting yang terbunuh" sejak dimulainya perang pada bulan Oktober, menurut sumber yang dikutip AFP.
Menurut pernyataan militer Israel, mereka mengklaim, "Nasser telah memimpin serangan roket dan rudal antitank dari Lebanon barat daya terhadap warga sipil, komunitas, dan pasukan keamanan Israel sejak tahun 2016. Dia memegang peran kunci dalam Hizbullah dan mengarahkan banyak serangan terhadap Israel sebelum dan selama konflik."
"Jika laporan tersebut akurat, ini adalah operasi pembunuhan yang sangat besar, yang diperkirakan akan memancing respons dari Hizbullah," ungkap Kassir kepada L'Orient Today.
Juru bicara Hizbullah tidak berkomentar kepada L'Orient Today, tetapi mengunggah kutipan dari pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di story Whatsapp miliknya, yang menyatakan, "Balas dendam sedang berlangsung."
Sebagai tanggapan atas serangan tersebut, Hizbullah menembakkan lebih dari 100 roket Katyusha ke "markas besar Divisi Golan ke-210, di barak Nafah," yang terletak sekitar 20 km dari perbatasan; serta "markas besar pertahanan udara dan rudal, di barak Kila'a," yang juga terletak cukup jauh.
Serangan kedua menargetkan "markas besar Brigade ke-769 di barak Kiryat Shmona" dengan "rudal Falaq."
Pada malam harinya, Hizbullah pertama kali merilis video Nasser pada tanggal 15 Mei 1999, saat penyerbuan di lokasi Israel di Beit Yahoun, di daerah Bint Jbeil.
Video itu menyoroti perannya dalam melawan penjajahan Israel selama 22 tahun di Lebanon selatan. Israel pun dipaksa mundur pada tahun 2000.
Partai tersebut kemudian menerbitkan beberapa bagian biografi Nasser. Lahir pada tanggal 5 Juni 1965, pada usia 59 tahun, Nasser lahir di Haddatha (Bint Jbeil).
Dia bergabung dengan jajaran Hizbullah pada tahun 1986, di mana dia mengambil bagian dalam berbagai operasi militer melawan posisi tentara musuh Israel selama penjajahan Israel di Lebanon selatan.
"Dia terluka lebih dari sekali selama operasi ini, dan pangkatnya naik secara bertahap,” ungkap Hizbullah.
Di antara prestasinya, Hizbullah menyebutkan partisipasinya dalam "respons heroik terhadap agresi Israel terhadap Lebanon pada Juli 2006," dan "perang melawan organisasi teroris di Irak dan Suriah dari 2011 hingga 2016", di mana dia terluka lagi pada 2015.
Dia diangkat menjadi kepala unit Aziz pada 2016 "setelah komandan Hassan Mohammed al-Hajj menjadi martir".
Hizbullah mengatakan, “Nasser merencanakan, mengarahkan, dan mengawasi banyak operasi militer terhadap lokasi, instalasi, pangkalan, dan titik penempatan musuh Israel di Palestina utara yang diduduki, selama operasi Badai Al-Aqsa," nama yang diberikan untuk serangan 7 Oktober oleh Hamas terhadap Israel yang menandai dimulainya perang Gaza.
Hizbullah menambahkan, Nasser diakui peran pentingnya pada beberapa kesempatan oleh Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah.
Dalam pernyataan yang dipublikasikan di Telegram, Jihad Islam Palestina memberi penghormatan kepada Nasser dan mengatakan, "Brigade al-Quds bangga dengan peran penting dan berpengaruh yang dimainkan oleh sang martir ... dalam mendukung perlawanan Palestina."
Sejak 8 Oktober, Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam baku tembak lintas perbatasan setiap hari. Hizbullah mengatakan keterlibatannya dalam pertempuran itu adalah untuk mendukung sekutu Palestina-nya di Gaza, Hamas.
Unit tersebut mengawasi seluruh sektor barat di Lebanon selatan. Mohammed Khashab, anggota Hizbullah lainnya, juga tewas dalam serangan yang sama, menurut sumber keamanan yang dikutip L'Orient Today.
Segera setelah Hizbullah mengonfirmasi kematian Nasser, militer Israel, dalam pernyataan, mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan komandan regional tersebut.
Sejak 8 Oktober, Hizbullah telah kehilangan 364 anggota di Lebanon dan Suriah. Menurut Kassem Kassir, analis yang dekat dengan Hizbullah, mengutip laporan di media Israel, "Nasser adalah komandan lapangan senior di sektor barat Lebanon selatan, yang bertanggung jawab atas operasi di Galilea barat selama perang. Pembunuhannya menandai salah satu kerugian terbesar (bersama Taleb Abdullah yang dibunuh pada bulan Juni) bagi Hizbullah."
Pada saat pembunuhannya, Abdullah dianggap sebagai "pejabat Hizbullah terpenting yang terbunuh" sejak dimulainya perang pada bulan Oktober, menurut sumber yang dikutip AFP.
Menurut pernyataan militer Israel, mereka mengklaim, "Nasser telah memimpin serangan roket dan rudal antitank dari Lebanon barat daya terhadap warga sipil, komunitas, dan pasukan keamanan Israel sejak tahun 2016. Dia memegang peran kunci dalam Hizbullah dan mengarahkan banyak serangan terhadap Israel sebelum dan selama konflik."
"Jika laporan tersebut akurat, ini adalah operasi pembunuhan yang sangat besar, yang diperkirakan akan memancing respons dari Hizbullah," ungkap Kassir kepada L'Orient Today.
Juru bicara Hizbullah tidak berkomentar kepada L'Orient Today, tetapi mengunggah kutipan dari pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di story Whatsapp miliknya, yang menyatakan, "Balas dendam sedang berlangsung."
Sebagai tanggapan atas serangan tersebut, Hizbullah menembakkan lebih dari 100 roket Katyusha ke "markas besar Divisi Golan ke-210, di barak Nafah," yang terletak sekitar 20 km dari perbatasan; serta "markas besar pertahanan udara dan rudal, di barak Kila'a," yang juga terletak cukup jauh.
Serangan kedua menargetkan "markas besar Brigade ke-769 di barak Kiryat Shmona" dengan "rudal Falaq."
Pada malam harinya, Hizbullah pertama kali merilis video Nasser pada tanggal 15 Mei 1999, saat penyerbuan di lokasi Israel di Beit Yahoun, di daerah Bint Jbeil.
Video itu menyoroti perannya dalam melawan penjajahan Israel selama 22 tahun di Lebanon selatan. Israel pun dipaksa mundur pada tahun 2000.
Sosok Mohammed Naame Nasser
Partai tersebut kemudian menerbitkan beberapa bagian biografi Nasser. Lahir pada tanggal 5 Juni 1965, pada usia 59 tahun, Nasser lahir di Haddatha (Bint Jbeil).
Dia bergabung dengan jajaran Hizbullah pada tahun 1986, di mana dia mengambil bagian dalam berbagai operasi militer melawan posisi tentara musuh Israel selama penjajahan Israel di Lebanon selatan.
"Dia terluka lebih dari sekali selama operasi ini, dan pangkatnya naik secara bertahap,” ungkap Hizbullah.
Di antara prestasinya, Hizbullah menyebutkan partisipasinya dalam "respons heroik terhadap agresi Israel terhadap Lebanon pada Juli 2006," dan "perang melawan organisasi teroris di Irak dan Suriah dari 2011 hingga 2016", di mana dia terluka lagi pada 2015.
Dia diangkat menjadi kepala unit Aziz pada 2016 "setelah komandan Hassan Mohammed al-Hajj menjadi martir".
Hizbullah mengatakan, “Nasser merencanakan, mengarahkan, dan mengawasi banyak operasi militer terhadap lokasi, instalasi, pangkalan, dan titik penempatan musuh Israel di Palestina utara yang diduduki, selama operasi Badai Al-Aqsa," nama yang diberikan untuk serangan 7 Oktober oleh Hamas terhadap Israel yang menandai dimulainya perang Gaza.
Hizbullah menambahkan, Nasser diakui peran pentingnya pada beberapa kesempatan oleh Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah.
Dalam pernyataan yang dipublikasikan di Telegram, Jihad Islam Palestina memberi penghormatan kepada Nasser dan mengatakan, "Brigade al-Quds bangga dengan peran penting dan berpengaruh yang dimainkan oleh sang martir ... dalam mendukung perlawanan Palestina."
Sejak 8 Oktober, Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam baku tembak lintas perbatasan setiap hari. Hizbullah mengatakan keterlibatannya dalam pertempuran itu adalah untuk mendukung sekutu Palestina-nya di Gaza, Hamas.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda