3 Kengerian Hizbullah, Salah Satunya Miliki Pasukan Khusus untuk Hancurkan Israel
Kamis, 04 Juli 2024 - 19:37 WIB
Hizbullah memiliki model roket Iran, seperti roket Raad (bahasa Arab untuk Guntur), Fajr (Fajar) dan Zilzal (Gempa Bumi). Mereka juga menggunakan rudal anti-tank berpemandu secara ekstensif pada perang melawan Israel tahun 2006.
Selain itu, kelompok milisi ini juga memiliki drone yang dikatakan sebagai model Ayoub dan Mersad yang dirakit secara lokal, sebagian besar digunakan untuk pengintaian, meskipun mereka dapat membawa muatan persenjataan kecil.
Hizbullah telah dikenal sebagai salah satu kelompok milisi di Timur Tengah yang banyak terlibat konflik, selain Hamas dan Houthi Yaman. Konflik Hizbullah ini tidak hanya berkaitan dengan Israel saja, namun juga dengan militer Lebanon dan sejumlah negara lain di Timur Tengah.
Dikutip dari Eye on Hezbollah, konflik antara Hizbullah dengan Israel dimulai ketika Negeri Yahudi melakukan invasi ke Lebanon dengan tujuan mengusir dan menghentikan serangan yang dilancarkan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada tahun 1982.
Hizbullah juga sempat berkonflik dengan militer negaranya sendiri hingga menciptakan perang saudara. Ketika kelompok ini muncul pada tahun 1982, mereka sepenuhnya menolak legitimasi negara Lebanon dan menganggapnya sebagai musuh.
Kebangkitan Hizbullah ini juga membuat Arab Saudi yang berhubungan baik dengan Lebanon tadinya, mulai menarik diri. Kekecewaan Arab Saudi dimulai ketika penguasa Lebanon, Saad Hariri, memutuskan untuk berkompromi dengan Hizbullah.
Konfliknya dengan Israel yang terjadi selama bertahun-tahun ini membuat Hizbullah menciptakan pasukan khusus pada tahun 1990-an. Pasukan yang diberi nama Al Ridwan ini memiliki tugas utama untuk menyusup ke wilayah Israel.
Sebelum menjadi anggota Al Ridwan, pasukan Hizbullah harus melalui berbagai pelatihan ketat seperti penembak jitu, perang anti-tank, pertarungan tangan kosong, pelatihan bahan peledak, mengemudi taktis, serta pelatihan pasukan khusus.
Selain itu, kelompok milisi ini juga memiliki drone yang dikatakan sebagai model Ayoub dan Mersad yang dirakit secara lokal, sebagian besar digunakan untuk pengintaian, meskipun mereka dapat membawa muatan persenjataan kecil.
2. Terlibat Banyak Konflik di Timur Tengah
Hizbullah telah dikenal sebagai salah satu kelompok milisi di Timur Tengah yang banyak terlibat konflik, selain Hamas dan Houthi Yaman. Konflik Hizbullah ini tidak hanya berkaitan dengan Israel saja, namun juga dengan militer Lebanon dan sejumlah negara lain di Timur Tengah.
Dikutip dari Eye on Hezbollah, konflik antara Hizbullah dengan Israel dimulai ketika Negeri Yahudi melakukan invasi ke Lebanon dengan tujuan mengusir dan menghentikan serangan yang dilancarkan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada tahun 1982.
Hizbullah juga sempat berkonflik dengan militer negaranya sendiri hingga menciptakan perang saudara. Ketika kelompok ini muncul pada tahun 1982, mereka sepenuhnya menolak legitimasi negara Lebanon dan menganggapnya sebagai musuh.
Kebangkitan Hizbullah ini juga membuat Arab Saudi yang berhubungan baik dengan Lebanon tadinya, mulai menarik diri. Kekecewaan Arab Saudi dimulai ketika penguasa Lebanon, Saad Hariri, memutuskan untuk berkompromi dengan Hizbullah.
3. Memiliki Pasukan Khusus untuk Melawan Israel
Konfliknya dengan Israel yang terjadi selama bertahun-tahun ini membuat Hizbullah menciptakan pasukan khusus pada tahun 1990-an. Pasukan yang diberi nama Al Ridwan ini memiliki tugas utama untuk menyusup ke wilayah Israel.
Sebelum menjadi anggota Al Ridwan, pasukan Hizbullah harus melalui berbagai pelatihan ketat seperti penembak jitu, perang anti-tank, pertarungan tangan kosong, pelatihan bahan peledak, mengemudi taktis, serta pelatihan pasukan khusus.
tulis komentar anda