AS Bersiap Karamkan USS Tarawa, Dianggap Latihan Tenggelamkan Kapal Induk China
Minggu, 30 Juni 2024 - 07:35 WIB
BEIJING - Militer Amerika Serikat (AS) bersiap untuk menenggelamkan kapal perang yang dinonaktifkan, USS Tarawa seberat 40.00 ton, selama latihan Lingkar Pasifik (RIMPAC) tahun 2024 di dekat Hawaii.
Media pemerintah China menganggap manuver itu sebagai latihan menenggelamkan kapal induk Beijing.
Latihan RIMPAC telah sejak 27 Juni dan dijadwalkan berlangsung hingga 2 Agustus 2024.
Rencana penenggelaman kapal perang non aktif USS Tarawa telah menarik perhatian para analis AS dan China.
“Kapal target berbobot 40.000 ton itu ditenggelamkan untuk memamerkan kemampuan menghancurkan kapal serbu amfibi atau kapal induk China di tengah ketegangan yang terjadi saat ini di Selat Taiwan dan Laut China Selatan,” tulis media pemerintah China, Global Times, dalam sebuah laporan yang menekankan pernyataan yang dibuat oleh para analis.
Laporan tersebut, yang mengutip para pakar China, mencatat bahwa meskipun ada intimidasi dari Barat, Beijing akan mempertahankan kedaulatan nasional, integritas teritorial, dan kepentingan pembangunannya.
Latihan semacam itu, lanjut laporan tersebut, hanya akan merusak, bukan melindungi, perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Penenggelaman USS Tarawa, akan menjadikannya sebagai kapal serbu amfibi pertama dalam lebih dari satu dekade sejak kapal bekas USS New Orleans dikaramkan di dasar laut selama RIMPAC 2010.
Media pemerintah China menganggap manuver itu sebagai latihan menenggelamkan kapal induk Beijing.
Latihan RIMPAC telah sejak 27 Juni dan dijadwalkan berlangsung hingga 2 Agustus 2024.
Rencana penenggelaman kapal perang non aktif USS Tarawa telah menarik perhatian para analis AS dan China.
“Kapal target berbobot 40.000 ton itu ditenggelamkan untuk memamerkan kemampuan menghancurkan kapal serbu amfibi atau kapal induk China di tengah ketegangan yang terjadi saat ini di Selat Taiwan dan Laut China Selatan,” tulis media pemerintah China, Global Times, dalam sebuah laporan yang menekankan pernyataan yang dibuat oleh para analis.
Laporan tersebut, yang mengutip para pakar China, mencatat bahwa meskipun ada intimidasi dari Barat, Beijing akan mempertahankan kedaulatan nasional, integritas teritorial, dan kepentingan pembangunannya.
Latihan semacam itu, lanjut laporan tersebut, hanya akan merusak, bukan melindungi, perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Penenggelaman USS Tarawa, akan menjadikannya sebagai kapal serbu amfibi pertama dalam lebih dari satu dekade sejak kapal bekas USS New Orleans dikaramkan di dasar laut selama RIMPAC 2010.
Lihat Juga :
tulis komentar anda