Pemukim Israel Kirim Balon Propaganda untuk Usir Warga Lebanon Selatan
Sabtu, 29 Juni 2024 - 16:15 WIB
Sekitar 300 orang menghadiri konferensi daring tersebut, yang dijuluki 'Konferensi Lebanon Pertama' yang mengundang serangkaian pembicara untuk membahas "bukti" yang semakin banyak yang menghubungkan warga Israel dengan tanah tersebut.
Di antara para pembicara tersebut adalah saudara ipar Netanyahu, Hagai Ben-Artzi, yang dalam percakapan dengan situs berita Israel sebelum acara tersebut mengatakan masalah yang berkaitan dengan Lebanon berasal dari penarikan pasukan pada bulan Mei 2000 oleh presiden saat itu, Ehud Barak, sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Mereka menjual ilusi kepada orang-orang bodoh kita bahwa adalah mungkin untuk hidup di Galilea ketika Hizbullah berkuasa," ujar Ben-Artzi.
Sebagai bagian dari diskusi 'elemen praktis' di konferensi tersebut, surat kabar Israel melaporkan seorang peserta menyarankan kemungkinan menggunakan bom Napalm sebagai cara yang efektif.
"Napalm adalah alat yang paling efektif untuk menghadapi dan mengungkap apa yang direncanakan Hizbullah di wilayah hutan," ujar salah satu pembicara menanggapi saran tersebut.
"Ketika benteng-benteng ini terbakar, akan ada pertunjukan kembang api yang spektakuler dari bahan peledak," papar dia.
Meskipun konferensi tersebut awalnya merupakan panggilan Zoom, penyelenggara kemudian memutuskan beralih ke Youtube dan menyiarkan langsung sisa acara, yang ditonton hampir tiga ribu kali.
Di X, orang-orang Israel terpecah atas konferensi dan pesan-pesan tersebut, dengan mengatakan hal itu "merusak penentuan nasib sendiri orang Yahudi di Israel".
"Nama gerakan ini berasal dari Alkitab: Bangunlah, O Angin Utara! (עורי צפון) yang diambil dari puisi cinta kuno yang indah (Solomon's Kidung Agung 4:16) yang diubah menjadi slogan propaganda perang genosida yang tercela," ujar pengguna X lainnya.
Di antara para pembicara tersebut adalah saudara ipar Netanyahu, Hagai Ben-Artzi, yang dalam percakapan dengan situs berita Israel sebelum acara tersebut mengatakan masalah yang berkaitan dengan Lebanon berasal dari penarikan pasukan pada bulan Mei 2000 oleh presiden saat itu, Ehud Barak, sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Mereka menjual ilusi kepada orang-orang bodoh kita bahwa adalah mungkin untuk hidup di Galilea ketika Hizbullah berkuasa," ujar Ben-Artzi.
Sebagai bagian dari diskusi 'elemen praktis' di konferensi tersebut, surat kabar Israel melaporkan seorang peserta menyarankan kemungkinan menggunakan bom Napalm sebagai cara yang efektif.
"Napalm adalah alat yang paling efektif untuk menghadapi dan mengungkap apa yang direncanakan Hizbullah di wilayah hutan," ujar salah satu pembicara menanggapi saran tersebut.
"Ketika benteng-benteng ini terbakar, akan ada pertunjukan kembang api yang spektakuler dari bahan peledak," papar dia.
Meskipun konferensi tersebut awalnya merupakan panggilan Zoom, penyelenggara kemudian memutuskan beralih ke Youtube dan menyiarkan langsung sisa acara, yang ditonton hampir tiga ribu kali.
Perpecahan dalam Masyarakat Israel
Di X, orang-orang Israel terpecah atas konferensi dan pesan-pesan tersebut, dengan mengatakan hal itu "merusak penentuan nasib sendiri orang Yahudi di Israel".
"Nama gerakan ini berasal dari Alkitab: Bangunlah, O Angin Utara! (עורי צפון) yang diambil dari puisi cinta kuno yang indah (Solomon's Kidung Agung 4:16) yang diubah menjadi slogan propaganda perang genosida yang tercela," ujar pengguna X lainnya.
tulis komentar anda