Serangan Israel Paksa 37 Fasilitas Kesehatan di Lebanon Ditutup
loading...
A
A
A
BEIRUT - Serangan militer Israel di Lebanon telah memaksa penutupan 37 fasilitas kesehatan, termasuk sembilan fasilitas yang didukung Dana Kependudukan PBB (UNFPA), badan yang bertujuan meningkatkan kesehatan reproduksi dan ibu di seluruh dunia.
Menurut organisasi tersebut, ada sekitar 11.600 wanita hamil di antara lebih dari satu juta orang yang telah mengungsi secara paksa dari Lebanon sebagai akibat dari serangan Israel.
Badan tersebut mendistribusikan perlengkapan dan menyediakan perlindungan kekerasan berbasis gender, layanan kesehatan seksual dan reproduksi, dan dukungan psikologis di berbagai tempat penampungan di seluruh Lebanon.
Pengungsian di Lebanon telah meningkat pesat di tengah serangan Israel terhadap negara tersebut, yang juga memengaruhi para pekerja asing.
Sekitar 102.000 orang telah mengungsi dalam 11 bulan terakhir sejak Oktober.
Sekarang angka itu menjadi sekitar satu juta orang, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Para pekerja asing, bahkan jika mereka lahir dan dibesarkan di Lebanon, tidak memiliki tempat dalam program dukungan pihak berwenang selama masa perang.
Menurut organisasi tersebut, ada sekitar 11.600 wanita hamil di antara lebih dari satu juta orang yang telah mengungsi secara paksa dari Lebanon sebagai akibat dari serangan Israel.
Badan tersebut mendistribusikan perlengkapan dan menyediakan perlindungan kekerasan berbasis gender, layanan kesehatan seksual dan reproduksi, dan dukungan psikologis di berbagai tempat penampungan di seluruh Lebanon.
Pengungsian di Lebanon telah meningkat pesat di tengah serangan Israel terhadap negara tersebut, yang juga memengaruhi para pekerja asing.
Sekitar 102.000 orang telah mengungsi dalam 11 bulan terakhir sejak Oktober.
Sekarang angka itu menjadi sekitar satu juta orang, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Para pekerja asing, bahkan jika mereka lahir dan dibesarkan di Lebanon, tidak memiliki tempat dalam program dukungan pihak berwenang selama masa perang.
(sya)