Misi Iran di PBB: Serangan Israel di Lebanon akan Picu Perang Menghancurkan
Sabtu, 29 Juni 2024 - 15:15 WIB
NEW YORK - Misi Tetap Iran di PBB mengatakan serangan Israel skala penuh terhadap Lebanon akan mengakibatkan perang yang "menghancurkan".
"Meskipun Iran menganggap propaganda rezim Zionis tentang niat menyerang Lebanon sebagai perang psikologis, jika Iran melancarkan agresi militer skala penuh, perang yang menghancurkan akan terjadi. Semua opsi, termasuk keterlibatan penuh semua Front Perlawanan, ada di atas meja," ungkap misi tersebut di X.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pada 18 Juni bahwa Israel menyetujui dan mengesahkan rencana operasional untuk serangan di Lebanon.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, kemudian mengatakan Israel "sangat dekat" dengan keputusan untuk "mengubah aturan" terhadap gerakan Syiah Lebanon, Hizbullah, dan Lebanon.
Dia juga mengancam akan menghancurkan gerakan tersebut "dalam perang habis-habisan" dan "memukul keras" Lebanon.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan pada 19 Juni bahwa gerakan tersebut dapat menyerang Israel utara jika konfrontasi semakin meningkat.
Situasi di perbatasan Israel-Lebanon memburuk setelah dimulainya operasi militer Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023.
Tentara Israel dan pejuang Hizbullah Lebanon setiap hari saling menembaki posisi satu sama lain di daerah sepanjang perbatasan.
"Meskipun Iran menganggap propaganda rezim Zionis tentang niat menyerang Lebanon sebagai perang psikologis, jika Iran melancarkan agresi militer skala penuh, perang yang menghancurkan akan terjadi. Semua opsi, termasuk keterlibatan penuh semua Front Perlawanan, ada di atas meja," ungkap misi tersebut di X.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pada 18 Juni bahwa Israel menyetujui dan mengesahkan rencana operasional untuk serangan di Lebanon.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, kemudian mengatakan Israel "sangat dekat" dengan keputusan untuk "mengubah aturan" terhadap gerakan Syiah Lebanon, Hizbullah, dan Lebanon.
Dia juga mengancam akan menghancurkan gerakan tersebut "dalam perang habis-habisan" dan "memukul keras" Lebanon.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan pada 19 Juni bahwa gerakan tersebut dapat menyerang Israel utara jika konfrontasi semakin meningkat.
Situasi di perbatasan Israel-Lebanon memburuk setelah dimulainya operasi militer Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023.
Tentara Israel dan pejuang Hizbullah Lebanon setiap hari saling menembaki posisi satu sama lain di daerah sepanjang perbatasan.
(sya)
tulis komentar anda