PM Negara NATO: Israel Jatuh ke Dalam Perangkap Hamas
Senin, 17 Juni 2024 - 06:23 WIB
ROMA - Perdana Menteri (PM) Italia Giorgia Meloni telah menyuarakan dukungannya untuk Israel. Namun, menurut pemimpin negara NATO tersebut, Tel Aviv sudah jatuh ke dalam perangkap Hamas.
Meloni bersikeras bahwa Israel terseret ke dalam perang di Jalur Gaza akibat serangan mendadak oleh kelompok militan Palestina; Hamas, pada awal Oktober 2023.
Berbicara pada akhir pekan di konferensi pers setelah KTT G7 di Italia selatan, Meloni menyerukan pengakuan hak Israel dan Palestina untuk hidup damai dan aman.
“Sepertinya Israel sedang terperangkap. Karena perangkap Hamas adalah dengan mengisolasinya. Tampaknya hal ini berhasil,” kata Meloni.
Dia mendesak mereka yang mendukung negara Yahudi tersebut untuk memberikan pernyataan yang jelas mengenai keamanannya. ”Inilah yang sedang dilakukan Italia,” ujarnya, seperti dikutip dari Russia Today, Senin (17/6/2024).
Menanggapi pertanyaan wartawan tentang mengapa para pemimpin G7 tidak mengutuk serangan Israel di Gaza dan krisis kemanusiaan yang terus berlanjut di wilayah tersebut, PM Meloni mengatakan: ”Kita harus ingat siapa yang memulai semua ini, bukannya Israel, tapi seseorang yang membunuh warga sipil, wanita dan anak-anak.”
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan operasinya di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di desa-desa di Israel selatan, yang menurut rezim Zionis, menewaskan sekitar 1.200 orang dan 250 lainnya disandera.
Data terbaru dari otoritas kesehatan Gaza menunjukkan bahwa lebih dari 37.200 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 85.000 lainnya terluka sejak awal kampanye militer Zionis Israel.
Meloni juga menyoroti hak rakyat Palestina untuk memiliki negara sendiri agar dapat hidup damai.
“Ini satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini, tugas kita adalah berdialog dengan semua orang,” tutupnya.
Perang Israel dengan Hamas dan pengepungan Gaza telah menuai kritik internasional dalam beberapa bulan terakhir, termasuk ancaman sanksi. Tel Aviv baru-baru ini mengalami penurunan dukungan Barat karena meningkatnya jumlah korban tewas dan semakin parahnya krisis kemanusiaan di Gaza.
Pihak berwenang Israel telah berulang kali membela hak mereka untuk menetralisir Hamas dalam upaya melindungi negara dari terorisme.
Sebelumnya pada hari Minggu, IDF mengumumkan “jeda taktis” dalam aktivitas militer di sepanjang rute di Gaza selatan untuk memungkinkan bantuan didistribusikan.
Meloni bersikeras bahwa Israel terseret ke dalam perang di Jalur Gaza akibat serangan mendadak oleh kelompok militan Palestina; Hamas, pada awal Oktober 2023.
Berbicara pada akhir pekan di konferensi pers setelah KTT G7 di Italia selatan, Meloni menyerukan pengakuan hak Israel dan Palestina untuk hidup damai dan aman.
“Sepertinya Israel sedang terperangkap. Karena perangkap Hamas adalah dengan mengisolasinya. Tampaknya hal ini berhasil,” kata Meloni.
Dia mendesak mereka yang mendukung negara Yahudi tersebut untuk memberikan pernyataan yang jelas mengenai keamanannya. ”Inilah yang sedang dilakukan Italia,” ujarnya, seperti dikutip dari Russia Today, Senin (17/6/2024).
Menanggapi pertanyaan wartawan tentang mengapa para pemimpin G7 tidak mengutuk serangan Israel di Gaza dan krisis kemanusiaan yang terus berlanjut di wilayah tersebut, PM Meloni mengatakan: ”Kita harus ingat siapa yang memulai semua ini, bukannya Israel, tapi seseorang yang membunuh warga sipil, wanita dan anak-anak.”
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan operasinya di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di desa-desa di Israel selatan, yang menurut rezim Zionis, menewaskan sekitar 1.200 orang dan 250 lainnya disandera.
Data terbaru dari otoritas kesehatan Gaza menunjukkan bahwa lebih dari 37.200 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 85.000 lainnya terluka sejak awal kampanye militer Zionis Israel.
Meloni juga menyoroti hak rakyat Palestina untuk memiliki negara sendiri agar dapat hidup damai.
“Ini satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini, tugas kita adalah berdialog dengan semua orang,” tutupnya.
Perang Israel dengan Hamas dan pengepungan Gaza telah menuai kritik internasional dalam beberapa bulan terakhir, termasuk ancaman sanksi. Tel Aviv baru-baru ini mengalami penurunan dukungan Barat karena meningkatnya jumlah korban tewas dan semakin parahnya krisis kemanusiaan di Gaza.
Pihak berwenang Israel telah berulang kali membela hak mereka untuk menetralisir Hamas dalam upaya melindungi negara dari terorisme.
Sebelumnya pada hari Minggu, IDF mengumumkan “jeda taktis” dalam aktivitas militer di sepanjang rute di Gaza selatan untuk memungkinkan bantuan didistribusikan.
(mas)
tulis komentar anda