Rusia Kerahkan Sistem Rudal Tercanggih S-500 ke Crimea setelah S-400 Dihancurkan Ukraina
Minggu, 16 Juni 2024 - 08:04 WIB
Serangan meningkat sejak pengiriman rudal jarak jauh ATACMS oleh Amerika Serikat (AS) pada Oktober 2023, yang mampu mencapai sasaran sejauh 300 kilometer (190 mil).
Mantan menteri pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pada bulan April bahwa S-500, yang dijuluki Prometheus, akan mulai beroperasi tahun ini.
Dia menambahkan bahwa dua versi sistem akan dikerahkan, yakni versi anti-rudal dan anti-pesawat.
Menurut Departemen Pertahanan AS, S-500 dirancang untuk mencegat ancaman jarak pendek hingga menengah, termasuk rudal balistik, jelajah, dan hipersonik.
Diproduksi oleh perusahaan pertahanan milik negara Rusia; Almaz-Antey Concern, jangkauan intersepsi sistem ini diklaim adalah 600 kilometer (372 mil) dan ketinggian 200 kilometer (124 mil).
Sistem S-500 juga diklaim mampu menyerang 10 target secara bersamaan dan memiliki waktu respons tiga hingga empat detik, lebih pendek dibandingkan S-400.
Fitur lain yang disebut-sebut termasuk radar anti-jamming yang lebih kuat yang mampu mendeteksi target “dekat luar angkasa” dari jarak hingga 2.000 kilometer (1.243 mil).
Militer Rusia belum berkomentar terkait pengerahan sistem rudal S-500 ke Crimea.
Mantan menteri pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pada bulan April bahwa S-500, yang dijuluki Prometheus, akan mulai beroperasi tahun ini.
Dia menambahkan bahwa dua versi sistem akan dikerahkan, yakni versi anti-rudal dan anti-pesawat.
Menurut Departemen Pertahanan AS, S-500 dirancang untuk mencegat ancaman jarak pendek hingga menengah, termasuk rudal balistik, jelajah, dan hipersonik.
Diproduksi oleh perusahaan pertahanan milik negara Rusia; Almaz-Antey Concern, jangkauan intersepsi sistem ini diklaim adalah 600 kilometer (372 mil) dan ketinggian 200 kilometer (124 mil).
Sistem S-500 juga diklaim mampu menyerang 10 target secara bersamaan dan memiliki waktu respons tiga hingga empat detik, lebih pendek dibandingkan S-400.
Fitur lain yang disebut-sebut termasuk radar anti-jamming yang lebih kuat yang mampu mendeteksi target “dekat luar angkasa” dari jarak hingga 2.000 kilometer (1.243 mil).
Militer Rusia belum berkomentar terkait pengerahan sistem rudal S-500 ke Crimea.
(mas)
tulis komentar anda