7 Alasan Kamp Pengungsi Jenin Jadi Benteng Perlawanan Palestina Melawan Israel
Minggu, 16 Juni 2024 - 23:55 WIB
“Tetapi situasinya berbeda sekarang. Selama Intifada Kedua, ada persatuan nasional dan dukungan resmi dari Presiden Yasser Arafat. Saat ini, kita memiliki generasi muda yang bersatu dari semua faksi, yang berhasil mengatasi perpecahan politik namun masih menghadapi tantangan baik dari Otoritas Palestina maupun otoritas Israel.”
Foto/AP
Setelah Hamas merebut kendali Gaza dari pasukan Presiden Mahmoud Abbas pada tahun 2007, Otoritas Palestina (PA) telah bekerja sama dengan Israel untuk menumpas faksi militan Islam dan mempertahankan dominasi partai nasionalis sekuler Fatah di Tepi Barat, sebuah langkah yang sebagian besar mengasingkan Palestina. badan pemerintahan dari rakyat dan para pemimpin PA Fatah dari jajaran muda mereka.
“Jenin telah bergerak melampaui perpecahan politik ini,” kata Huweil, menyoroti kedekatannya dengan mendiang pemimpin Hamas Wasfi Qabha. “Ketika pendudukan mencoba menangkap Qabha, para pejuang dari Fatah, Jihad Islam, dan Hamas membelanya. Dia berlindung di rumah saya selama hampir empat bulan.
“Persatuan di Jenin inilah yang paling membuat takut warga Israel, dan itulah sebabnya pendudukan berupaya membuat kamp tersebut tidak dapat dihuni,” jelasnya. “Tetapi masyarakat terus melakukan pembangunan kembali, dan perlawanan terus berlanjut.”
7. Tidak Mempedulikan Perpecahan Hamas dan Fatah
Foto/AP
Setelah Hamas merebut kendali Gaza dari pasukan Presiden Mahmoud Abbas pada tahun 2007, Otoritas Palestina (PA) telah bekerja sama dengan Israel untuk menumpas faksi militan Islam dan mempertahankan dominasi partai nasionalis sekuler Fatah di Tepi Barat, sebuah langkah yang sebagian besar mengasingkan Palestina. badan pemerintahan dari rakyat dan para pemimpin PA Fatah dari jajaran muda mereka.
“Jenin telah bergerak melampaui perpecahan politik ini,” kata Huweil, menyoroti kedekatannya dengan mendiang pemimpin Hamas Wasfi Qabha. “Ketika pendudukan mencoba menangkap Qabha, para pejuang dari Fatah, Jihad Islam, dan Hamas membelanya. Dia berlindung di rumah saya selama hampir empat bulan.
“Persatuan di Jenin inilah yang paling membuat takut warga Israel, dan itulah sebabnya pendudukan berupaya membuat kamp tersebut tidak dapat dihuni,” jelasnya. “Tetapi masyarakat terus melakukan pembangunan kembali, dan perlawanan terus berlanjut.”
(ahm)
tulis komentar anda