AS Kuntit Kapal Perang dan Kapal Selam Nuklir Rusia di Karibia

Selasa, 11 Juni 2024 - 16:15 WIB
Kapal fregat Angkatan Laut Rusia Laksamana Gorshkov. Foto/Kementerian Pertahanan Rusia
WASHINGTON - Kapal-kapal perang Amerika Serikat (AS) akan dikerahkan untuk menguntit kapal-kapal perang dan kapal selam nuklir Rusia di lepas pantai Kuba pekan ini, menurut laporan CBS News pada Senin (10/6/2024), mengutip para pejabat AS.

Satu detasemen angkatan laut Rusia yang terdiri dari kapal fregat Laksamana Gorshkov, kapal selam bertenaga nuklir Kazan, kapal tanker minyak Pashin, dan kapal tunda penyelamat Nikolay Chiker, akan melakukan kunjungan resmi ke Kuba mulai Rabu hingga Senin depan, menurut Kementerian Luar Negeri Kuba pekan lalu.

“Dua kapal perusak Angkatan Laut AS dan dua kapal yang menarik peralatan sonar di belakangnya mengikuti kapal selam Rusia,” tulis CBS, mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.



Kapal perusak lain dan kapal Penjaga Pantai AS sedang membayangi seluruh detasemen Angkatan Laut Rusia, menurut laporan CBS itu.

“Moskow akan meluncurkan serangkaian latihan udara dan laut di Karibia dalam beberapa pekan setelah kunjungan tersebut, yang merupakan rangkaian latihan udara dan laut simultan pertama yang dilakukan Rusia di wilayah tersebut sejak tahun 2019,” ungkap pejabat AS lainnya kepada jaringan berita tersebut.

“Manuver tersebut akan dilakukan pada musim panas menjelang latihan angkatan laut sedunia pada musim gugur,” tulis laporan itu.

Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada CBS bahwa AS yakin kunjungan tersebut merupakan reaksi Moskow terhadap tindakan Amerika terkait konflik Ukraina.

“Jelas ini adalah sinyal ketidaksenangan mereka terhadap apa yang kami lakukan untuk Ukraina,” ujar Kirby, seraya menambahkan, “Kami akan mengawasinya, kami akan memantaunya, ini bukan hal yang tidak terduga.”

“AS tidak memiliki indikasi dan harapan bahwa senjata nuklir akan digunakan di sini dalam latihan ini atau dilakukan di kapal-kapal tersebut,” tegas dia.



Kebuntuan nuklir di Kuba membawa AS dan Uni Soviet ke ambang konflik besar-besaran pada tahun 1962.

Moskow telah menempatkan rudal-rudal tersebut di negara kepulauan tersebut, sekitar 140 km dari pantai AS, sebagai pembalasan atas penyebaran senjata nuklir Amerika di Turki.

Kuba menekankan tidak ada satu pun kapal Rusia yang membawa senjata nuklir untuk kunjungan mendatang, atau menimbulkan ancaman apa pun terhadap kawasan, dan secara ketat mematuhi semua peraturan internasional di mana Kuba menjadi salah satu pihak.

Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan komentar mengenai kunjungan tersebut, namun pada Mei mereka mengumumkan satu detasemen angkatan laut yang dipimpin kapal fregat Laksamana Gorshkov telah memulai “ekspedisi jarak jauh.”

“Tujuannya adalah untuk mengibarkan bendera dan memastikan kehadiran angkatan laut di wilayah operasional yang penting,” papar pernyataan Kemhan Rusia.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More