5 Fakta Claudia Sheinbaum, Presiden Baru Meksiko yang Ternyata Keturunan Yahudi
Selasa, 04 Juni 2024 - 16:20 WIB
MEXICO CITY - Claudia Sheinbaum terpilih sebagai presiden Meksiko yang baru. Ia meraih kemenangan telak yang bersejarah dalam pemilu Minggu (2/6/2024).
Kemenangan Sheinbaum terbilang mengejutkan karena tidak banyak yang menyangka perolehan suaranya bisa sangat tinggi dan jauh melampaui kandidat lainnya. Lebih lanjut, nantinya Sheinbaum akan memulai posisi barunya sebagai presiden Meksiko pada 1 Oktober.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Claudia Sheinbaum ini? Simak sederet faktanya berikut untuk mengenalnya lebih jauh.
Fakta Claudia Sheinbaum
Claudia Sheinbaum Pardo dikenal sebagai seorang politikus dan akademisi di Meksiko. Ia juga diketahui menjadi bagian dari partai politik sayap kiri, Morena.
Sheinbaum lahir di Mexico City pada 24 Juni 1962. Mengacu tahun kelahirannya, kini usianya sudah mencapai 61 tahun.
Mengutip Al Jazeera, Selasa (6/4/2024), Sheinbaum berasal dari keluarga keturunan Yahudi. Kedua orang tuanya merupakan anak imigran Yahudi dari Bulgaria dan Lithuania.
Awalnya, Sheinbaum disarankan untuk mengikuti orang tuanya yang punya riwayat pendidikan di bidang sains. Akhirnya, ia memilih belajar fisika dan teknik energi.
Setelah itu, Sheinbaum melanjutkan studi untuk gelar doktornya di Universitas California, Berkeley. Saat lulus, ia resmi menerima gelar Ph.D. dalam bidang teknik energi.
Melihat riwayat pendidikannya, Sheinbaum seharusnya menjadi seorang peneliti atau akademisi. Beberapa waktu setelah lulus, ia memang melakukannya dan mencoba terus bertahan.
Transisinya ke karier politik terjadi ketika mendapat pengaruh dari Lopez Obrador. Sheinbaum menjelaskan bahwa dirinya dan Obrador sering berpartisipasi dalam protes dan kerja aktivis yang sama.
Pada 2000, Sheinbaum ditunjuk menjadi Sekretaris Lingkungan Hidup Mexico City. Setelah itu, hubungannya bersama Obrador menjadi semakin erat.
Selama beberapa dekade, Sheinbaum setia berkampanye atas nama Obrador sembari sambil membangun karier akademis dan politiknya. Sebagai hasilnya, ia sempat terpilih menjadi wali kota Tlalpan pada 2015.
Kariernya semakin moncer ketika terpilih menjadi pemimpin Mexico City pada 2018. Posisi ini adalah landasan sempurna bagi Sheinbaum sebelum mengikuti bursa pencalonan presiden di masa mendatang.
Pada 2023, Sheinbaum mengundurkan diri dari jabatannya. Setelah itu, ia mengumumkan pencalonan sebagai presiden dari partainya.
Pada perjalanan kariernya, Sheinbaum memiliki banyak pencapaian membanggakan. Tercatat, ia menerima sejumlah predikat ‘serba pertama’ dalam beberapa jabatan pemerintahan.
Misalnya, ia menjadi perempuan pertama yang memimpin Mexico City pada 2018. Terbaru, Sheinbaum terpilih sebagai Presiden Meksiko dan mendapat predikat sebagai perempuan sekaligus keturunan Yahudi pertama yang akan memimpin Meksiko.
Sheinbaum telah lama dikritik sebagai ‘boneka’ dari Lopez Obrador. Hal ini tak mengherankan mengingat hubungannya yang dekat sejak dulu.
Namun, Sheinbaum dengan cepat membantah anggapan tersebut. Ia tidak peduli pada oposisi yang berusaha menyerang kemenangannya.
Berkaca pada riwayatnya sebagai ilmuwan, salah satu aspek yang akan dibawa Sheinbaum dalam pemerintahan adalah pendiriannya terhadap perubahan iklim.
Komitmennya mencakup tujuan seperti mempromosikan energi terbarukan melalui pembangunan sumber daya berbasis angin, surya, panas bumi, dan hidrogen.
Selain itu, keamanan juga bakal menjadi perhatian utama. Sheinbaum akan berusaha membenahi kekurangan-kekurangan yang sebelumnya ada di rezim Obrador.
Itulah sederet fakta tentang Claudia Sheinbaum, presiden terpilih Meksiko keturunan Yahudi.
Kemenangan Sheinbaum terbilang mengejutkan karena tidak banyak yang menyangka perolehan suaranya bisa sangat tinggi dan jauh melampaui kandidat lainnya. Lebih lanjut, nantinya Sheinbaum akan memulai posisi barunya sebagai presiden Meksiko pada 1 Oktober.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Claudia Sheinbaum ini? Simak sederet faktanya berikut untuk mengenalnya lebih jauh.
Fakta Claudia Sheinbaum
1. Keturunan Yahudi
Claudia Sheinbaum Pardo dikenal sebagai seorang politikus dan akademisi di Meksiko. Ia juga diketahui menjadi bagian dari partai politik sayap kiri, Morena.
Sheinbaum lahir di Mexico City pada 24 Juni 1962. Mengacu tahun kelahirannya, kini usianya sudah mencapai 61 tahun.
Mengutip Al Jazeera, Selasa (6/4/2024), Sheinbaum berasal dari keluarga keturunan Yahudi. Kedua orang tuanya merupakan anak imigran Yahudi dari Bulgaria dan Lithuania.
2. Riwayat Pendidikan
Awalnya, Sheinbaum disarankan untuk mengikuti orang tuanya yang punya riwayat pendidikan di bidang sains. Akhirnya, ia memilih belajar fisika dan teknik energi.
Setelah itu, Sheinbaum melanjutkan studi untuk gelar doktornya di Universitas California, Berkeley. Saat lulus, ia resmi menerima gelar Ph.D. dalam bidang teknik energi.
3. Banting Setir ke Politik
Melihat riwayat pendidikannya, Sheinbaum seharusnya menjadi seorang peneliti atau akademisi. Beberapa waktu setelah lulus, ia memang melakukannya dan mencoba terus bertahan.
Transisinya ke karier politik terjadi ketika mendapat pengaruh dari Lopez Obrador. Sheinbaum menjelaskan bahwa dirinya dan Obrador sering berpartisipasi dalam protes dan kerja aktivis yang sama.
Pada 2000, Sheinbaum ditunjuk menjadi Sekretaris Lingkungan Hidup Mexico City. Setelah itu, hubungannya bersama Obrador menjadi semakin erat.
Selama beberapa dekade, Sheinbaum setia berkampanye atas nama Obrador sembari sambil membangun karier akademis dan politiknya. Sebagai hasilnya, ia sempat terpilih menjadi wali kota Tlalpan pada 2015.
Kariernya semakin moncer ketika terpilih menjadi pemimpin Mexico City pada 2018. Posisi ini adalah landasan sempurna bagi Sheinbaum sebelum mengikuti bursa pencalonan presiden di masa mendatang.
Pada 2023, Sheinbaum mengundurkan diri dari jabatannya. Setelah itu, ia mengumumkan pencalonan sebagai presiden dari partainya.
4. Serba Pertama
Pada perjalanan kariernya, Sheinbaum memiliki banyak pencapaian membanggakan. Tercatat, ia menerima sejumlah predikat ‘serba pertama’ dalam beberapa jabatan pemerintahan.
Misalnya, ia menjadi perempuan pertama yang memimpin Mexico City pada 2018. Terbaru, Sheinbaum terpilih sebagai Presiden Meksiko dan mendapat predikat sebagai perempuan sekaligus keturunan Yahudi pertama yang akan memimpin Meksiko.
5. Langkah ke Depan
Sheinbaum telah lama dikritik sebagai ‘boneka’ dari Lopez Obrador. Hal ini tak mengherankan mengingat hubungannya yang dekat sejak dulu.
Namun, Sheinbaum dengan cepat membantah anggapan tersebut. Ia tidak peduli pada oposisi yang berusaha menyerang kemenangannya.
Berkaca pada riwayatnya sebagai ilmuwan, salah satu aspek yang akan dibawa Sheinbaum dalam pemerintahan adalah pendiriannya terhadap perubahan iklim.
Komitmennya mencakup tujuan seperti mempromosikan energi terbarukan melalui pembangunan sumber daya berbasis angin, surya, panas bumi, dan hidrogen.
Selain itu, keamanan juga bakal menjadi perhatian utama. Sheinbaum akan berusaha membenahi kekurangan-kekurangan yang sebelumnya ada di rezim Obrador.
Itulah sederet fakta tentang Claudia Sheinbaum, presiden terpilih Meksiko keturunan Yahudi.
(sya)
tulis komentar anda