Media AS: Negara-negara Asia Enggan Dukung Ukraina karena Skeptis pada Khotbah Barat
Selasa, 04 Juni 2024 - 13:57 WIB
Presiden Timor Timur (Timor Leste), José Ramos-Horta, yang mendukung konferensi perdamaian, mengakui kurangnya solidaritas di antara negara Asia terkait konflik Ukraina.
“Di sebagian besar negara-negara Selatan, hal ini dipandang sebagai perang Eropa, Amerika, dan Rusia. Hal ini sebagian disebabkan oleh toleransi AS dan Eropa yang tidak dapat dipahami terhadap perang brutal Israel terhadap Palestina,” katanya kepada wartawan.
Pada konferensi di Singapura, Zelensky juga menyesalkan bahwa Ukraina tidak memiliki hubungan yang kuat dengan China. "Karena China tidak menginginkannya,” katanya, yang mengeklaim bahwa Beijing telah menjadi “instrumen” di tangan Moskow.
Meskipun lebih dari 100 negara mengatakan mereka akan mengirimkan delegasi mereka ke pertemuan puncak perdamaian yang diselenggarakan di Swiss, AS dan China akan melewatkan pertemuan tersebut atau mengirim utusan daripada kepala negara mereka.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa juga tidak akan hadir, kata kantornya kepada TASS bulan lalu.
Menurut laporan media tersebut, rekannya dari Brasil, Lula da Silva juga akan absen.
Pada bulan April, Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan konferensi mendatang sebagai “omong kosong", mengingat Moskow tidak diundang.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Selasa pekan lalu berpendapat: “Berkumpul bersama dan secara serius membahas konflik Ukraina tanpa partisipasi kami [Rusia] adalah hal yang tidak masuk akal.”
“Di sebagian besar negara-negara Selatan, hal ini dipandang sebagai perang Eropa, Amerika, dan Rusia. Hal ini sebagian disebabkan oleh toleransi AS dan Eropa yang tidak dapat dipahami terhadap perang brutal Israel terhadap Palestina,” katanya kepada wartawan.
Pada konferensi di Singapura, Zelensky juga menyesalkan bahwa Ukraina tidak memiliki hubungan yang kuat dengan China. "Karena China tidak menginginkannya,” katanya, yang mengeklaim bahwa Beijing telah menjadi “instrumen” di tangan Moskow.
Meskipun lebih dari 100 negara mengatakan mereka akan mengirimkan delegasi mereka ke pertemuan puncak perdamaian yang diselenggarakan di Swiss, AS dan China akan melewatkan pertemuan tersebut atau mengirim utusan daripada kepala negara mereka.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa juga tidak akan hadir, kata kantornya kepada TASS bulan lalu.
Menurut laporan media tersebut, rekannya dari Brasil, Lula da Silva juga akan absen.
Pada bulan April, Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan konferensi mendatang sebagai “omong kosong", mengingat Moskow tidak diundang.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Selasa pekan lalu berpendapat: “Berkumpul bersama dan secara serius membahas konflik Ukraina tanpa partisipasi kami [Rusia] adalah hal yang tidak masuk akal.”
(mas)
tulis komentar anda