Jejak Ancaman Mossad kepada ICC dalam Satu Dekade Terakhir
Minggu, 02 Juni 2024 - 22:22 WIB
WASHINGTON - Pada bulan Maret 2021, Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional ( ICC ) Fatou Bensouda mengumumkan dimulainya penyelidikan atas dugaan kejahatan perang Israel di Palestina.
Sebagai tanggapan, kepala mata-mata Israel pada saat itu, Yossi Cohen, mengintensifkan perang rahasia terhadap pengadilan yang telah dilakukan Israel sejak Palestina bergabung dengan ICC pada tahun 2015.
Bensouda merasa “terancam secara pribadi” setelah Cohen menggunakan pengawasan dan intimidasi untuk mencoba menghalanginya menyelidiki kasus Palestina.
Israel bukan negara penandatangan Statuta Roma ICC, dan Amerika Serikat juga bukan sekutunya, namun surat perintah penangkapan ICC dapat mempersulit para pemimpinnya.
Dari operasi pengawasan hingga kecaman publik, berikut catatab serangan Israel terhadap ICC:
Sebagai tanggapan, kepala mata-mata Israel pada saat itu, Yossi Cohen, mengintensifkan perang rahasia terhadap pengadilan yang telah dilakukan Israel sejak Palestina bergabung dengan ICC pada tahun 2015.
Bensouda merasa “terancam secara pribadi” setelah Cohen menggunakan pengawasan dan intimidasi untuk mencoba menghalanginya menyelidiki kasus Palestina.
Israel bukan negara penandatangan Statuta Roma ICC, dan Amerika Serikat juga bukan sekutunya, namun surat perintah penangkapan ICC dapat mempersulit para pemimpinnya.
Dari operasi pengawasan hingga kecaman publik, berikut catatab serangan Israel terhadap ICC:
7 Januari 2015
Diumumkan bahwa Palestina ditetapkan menjadi negara pihak ICC, memberikan yurisdiksi ICC atas wilayah tersebut. Ini diselesaikan pada 1 April 2015.16 Januari 2015
Jaksa ICC Fatou Bensouda membuka pemeriksaan awal mengenai “situasi di Palestina”.17 Januari 2015
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam keputusan Bensouda sebagai “tidak masuk akal”.Februari 2015
Dua pria tak dikenal muncul di kediaman Bensouda di Den Haag dan memberinya uang tunai serta telepon Israel, dengan mengatakan bahwa itu adalah hadiah dari seorang wanita Jerman tak dikenal. ICC menyimpulkan bahwa ini kemungkinan merupakan cara Israel untuk memberi tahu Bensouda bahwa mereka “tahu di mana dia tinggal”, menurut penyelidikan Guardian yang diterbitkan pada 28 Mei 2024.Lihat Juga :
tulis komentar anda