Pertama di Dunia, Rusia Ciptakan Drone Kamikaze FPV Berbasis Darat

Sabtu, 01 Juni 2024 - 14:01 WIB
Kendaraan Buggy taktis segala medan kini dikembangkan menjadi drone FPV canggih oleh Rusia. Foto/russian mod
MOSKOW - Pasukan Rusia menggunakan drone FPV untuk berbagai operasi militer dan tujuan pengawasan. Perangkat ini membantu penargetan dengan menyediakan rekaman video waktu nyata dan kewaspadaan situasional yang ditingkatkan.

Sebelumnya, drone FPV secara eksklusif menerbangkan copter, tetapi kini Rusia telah mengembangkan drone kamikaze berbasis darat yang unik.

Rusia telah menciptakan robot kamikaze berbasis darat pertama di dunia, bernama "Depesha" ("Dispatch"), yang dikendalikan menggunakan joystick dan helm FPV.

“Mesin tersebut dirancang untuk menyerang musuh manusia dan peralatan musuh, serta benteng pertahanan musuh,” ungkap layanan pers Perusahaan Negara Rostec.

Dia menjelaskan, "High Precision Complexes Holding (bagian dari Rostec) telah mengembangkan robot kompleks multifungsi Depesha dan Buggy. Robot Depesha dipasang pada platform beroda dan dikendalikan operator menggunakan joystick dan helm FPV. Robot Buggy memiliki platform beroda dan dikendalikan joystick dan tablet. Kedua robot dapat digunakan sebagai pesawat nirawak kamikaze berbasis darat untuk menyerang target musuh dengan meledakkan muatan yang dibawa robot ke target."



Fitur terpenting dari mesin tersebut meliputi kekompakan, kemampuan manuver, dan muatan.

Depesha memiliki muatan 150 kilogram dan pesawat nirawak Buggy memiliki 250 kilogram, menjadikannya asisten yang andal bagi tentara di garis depan.

Berbagai versi robot dapat digunakan untuk menyerang musuh manusia, benteng seperti kotak pil, titik tembak yang dibentengi, dan benteng pertahanan.

Mereka juga dapat digunakan untuk mengatasi dan membersihkan penghalang pertahanan, seperti gigi naga, yang memungkinkan kendaraan lapis baja lewat. Selain itu, robot-robot ini dapat menebarkan ranjau darat.

Depesha dan Buggy juga dapat dengan cepat dan diam-diam mengirimkan makanan, amunisi, dan bahan bakar ke garis depan dan bahkan mengevakuasi prajurit yang terluka.

Robot-robot tersebut saat ini sedang menjalani pengujian ekstensif di zona operasi militer khusus.

(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More