Korea Utara Tembakkan 10 Rudal Balistik ke Laut Jepang

Kamis, 30 Mei 2024 - 11:52 WIB
Korea Utara menembakkan 10 rudal balistik jarak pendek ke Laut Jepang. Korea Selatan dan Jepang mengecam manuver tidak biasa Korea Utara tersebut. Foto/KCNA
TOKYO - Korea Utara (Korut) telah menembakkan setidaknya 10 rudal balistik jarak pendek ke perairan lepas pantai timurnya yang dikenal sebagai Laut Jepang, Kamis (30/5/2024).

Manuver ini hanya berselang beberapa hari setelah upaya Pyongyang untuk meluncurkan satelit mata-mata ke orbit berakhir dengan bola api.

Para pejabat Korea Selatan mengatakan rudal-rudal balistik jarak pendek ditembakkan pasukan Korea Utara dari daerah Sunan di Pyongyang. Misil-misil itu menempuh jarak sekitar 350 kilometer sebelum jatuh ke Laut Jepang.



Dalam sebuah pernyataan, militer Korea Selatan mengutuk peluncuran rudal-rudal tersebut—yang menempatkan ibu kota Korea Selatan dan sejumlah pangkalan militer penting dalam jangkauan."Dan berjanji untuk menanggapi secara maksimal setiap provokasi," katanya.



Di Tokyo, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa Jepang memprotes keras peluncuran rudal-rudal tersebut karena dianggap sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.

Dia menambahkan bahwa pemerintah Jepang bekerja sama dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat untuk menganalisis situasi.

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan bahwa tidak satu pun rudal yang ditembakkan mendarat di dalam zona ekonomi eksklusif Jepang, yang terbentang 200 mil laut (370 km) dari pantainya.

Berbicara pada konferensi pers Kamis malam, Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan lebih banyak provokasi yang dilakukan Pyongyang kemungkinan besar akan terjadi.

“Kami yakin Korea Utara mungkin akan terus meluncurkan berbagai jenis rudal dan provokasi lainnya di masa depan,” kata Hayashi.

“Pemerintah akan terus bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang diperlukan dan melakukan yang terbaik untuk memantau situasi," ujarnya, seperti dikutip Japan Times.

Komando Indo-Pasifik militer AS juga mengutuk peluncuran rudal-rudal tersebut, dan menyerukan kepada Korea Utara untuk menahan diri dari tindakan yang melanggar hukum dan mengganggu stabilitas.

Meskipun Korea Utara di masa lalu telah meluncurkan beberapa rudal dalam satu tembakan—yang tampaknya merupakan pelatihan untuk melakukan apa yang disebut serangan saturasi yang membebani pertahanan musuh—jumlah tersebut pada hari Kamis adalah hal yang tidak biasa.

Awal bulan ini, Pyongyang melakukan uji coba penembakan beberapa rudal balistik taktis yang dilengkapi dengan “sistem navigasi otonom baru", dan pada bulan April Pyongyang melakukan latihan pertama yang meluncurkan beberapa rudal dalam simulasi serangan balik nuklir di bawah sistem manajemen “pemicu nuklir”.

Decker Eveleth, seorang analis dari kelompok riset CNA, mengatakan latihan saturasi semacam ini bisa menjadi hal yang biasa bagi Korea Utara.

“Kita mungkin akan melihat lebih banyak peluncuran salvo besar-besaran dari DPRK di masa depan,” tulis Eveleth di X. DPRK adalah singkatan dari nama resmi Korea Utara (Democratic People's Republic of Korea).

“Kita tidak lagi berada pada tahap di mana peluncuran tunggal atau ganda (rudal balistik jarak pendek) mengindikasikan adanya uji coba atau batu loncatan—mereka memiliki kemampuan operasional dan mereka sedang berlatih menggunakannya,” katanya.

Manuver pada hari Kamis ini terjadi setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjanji untuk terus membangun satelit mata-mata menyusul kegagalan negara bersenjata nuklir tersebut dalam menempatkannya di orbit pada hari Senin.

Hal ini juga terjadi setelah Korea Selatan mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah mendeteksi sekitar 260 balon yang membawa sampah dan kotoran yang diduga dikirim melintasi perbatasan oleh Korea Utara.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More