Nikki Haley Dinilai Bejat usai Tulis 'Habisi Mereka' pada Bom Israel Penghancur Gaza
Kamis, 30 Mei 2024 - 10:28 WIB
Alec Karakatsanis, seorang pengacara hak-hak sipil Amerika, menulis bahwa pesan Haley adalah "salah satu hal paling bejat yang pernah saya lihat."
Waktu penandatanganan senjata perang oleh Haley meningkatkan kemarahan. Pada Minggu malam, Israel mengebom tenda-tenda pengungsi Palestina di “zona aman” Rafah, menewaskan sedikitnya 45 warga sipil, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan itu sebagai “kesalahan tragis", namun militer Israel kemudian membunuh sedikitnya 21 warga sipil Palestina dalam serangan serupa di sebuah kamp pengungsi di Jalur Gaza selatan pada hari Selasa.
"Haley menghabiskan Hari Peringatan bukan untuk memperingati prajurit Amerika yang gugur, namun mengunjungi Israel ketika mereka melakukan pembantaian brutal di Gaza,” kata Hafiz Rashid dari New Republic, dan menyebut pesan yang ditandatanganinya “memuakkan.”
Haley telah menghabiskan beberapa hari terakhir di Israel untuk membuat klaim tidak berdasar tentang hubungan Rusia, China, dan Iran dengan serangan 7 Oktober yang dipimpin oleh Hamas—dan menyuarakan dukungan penuhnya terhadap upaya perang tersebut, dengan menggunakan retorika yang secara keliru menunjukkan bahwa dia mewakili seluruh warga Amerika.
“Amerika mendukung Israel,” kata Haley selama turnya dengan Danon, menurut i24 News.
“Israel sedang memerangi musuh-musuh AS saat ini. Jangan berhenti sampai Anda menang.”
Waktu penandatanganan senjata perang oleh Haley meningkatkan kemarahan. Pada Minggu malam, Israel mengebom tenda-tenda pengungsi Palestina di “zona aman” Rafah, menewaskan sedikitnya 45 warga sipil, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan itu sebagai “kesalahan tragis", namun militer Israel kemudian membunuh sedikitnya 21 warga sipil Palestina dalam serangan serupa di sebuah kamp pengungsi di Jalur Gaza selatan pada hari Selasa.
"Haley menghabiskan Hari Peringatan bukan untuk memperingati prajurit Amerika yang gugur, namun mengunjungi Israel ketika mereka melakukan pembantaian brutal di Gaza,” kata Hafiz Rashid dari New Republic, dan menyebut pesan yang ditandatanganinya “memuakkan.”
Haley telah menghabiskan beberapa hari terakhir di Israel untuk membuat klaim tidak berdasar tentang hubungan Rusia, China, dan Iran dengan serangan 7 Oktober yang dipimpin oleh Hamas—dan menyuarakan dukungan penuhnya terhadap upaya perang tersebut, dengan menggunakan retorika yang secara keliru menunjukkan bahwa dia mewakili seluruh warga Amerika.
“Amerika mendukung Israel,” kata Haley selama turnya dengan Danon, menurut i24 News.
“Israel sedang memerangi musuh-musuh AS saat ini. Jangan berhenti sampai Anda menang.”
(mas)
tulis komentar anda