Para Pemimpin Dunia Murka Israel Ubah Rafah Jadi Lautan Api

Selasa, 28 Mei 2024 - 08:20 WIB
Di Inggris, Pemimpin Partai Buruh Keir Starmer, yang akan bersaing dalam pemilu tanggal 4 Juli, mengatakan dia akan mengupayakan gencatan senjata setelah terpilih sebagai perdana menteri.

“Adegan-adegan itu, laporan-laporan itu mengerikan. Yang lebih parahnya adalah ini adalah zona aman, dengan perempuan dan anak-anak di dalamnya, keluarga-keluarga yang sudah beberapa kali mengungsi,” papar dia.

“Saya terkejut dengan apa yang saya lihat dalam semalam, saya pikir setiap manusia akan terkejut dengan apa yang mereka lihat dalam semalam,” ujar dia.

Dia menambahkan, jatuhnya korban sipil adalah “konsekuensi yang tidak dapat dihindari” dari operasi militer Israel di Rafah, yang telah diperingatkan oleh para pemimpin dunia.

Politisi sayap kiri Jeremy Corbyn juga menyebut serangan itu sebagai “kegagalan kemanusiaan yang mengerikan”.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan berjanji akan meminta pertanggungjawaban Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang “biadab” atas serangan hari Minggu tersebut, dengan menyatakan serangan tersebut “tidak ada hubungannya dengan kemanusiaan”.

Awal bulan ini, Turki mengakhiri semua perdagangan dengan Israel karena perannya dalam krisis kemanusiaan di Gaza, mengakhiri perjanjian perdagangan bebas jangka panjang.

Serangan itu terjadi hanya dua hari setelah pengadilan tinggi PBB, ICJ, memerintahkan penghentian segera tindakan militer Israel di Rafah, yang mungkin merupakan pelanggaran terhadap kewajibannya berdasarkan Konvensi Genosida.

Kementerian Luar Negeri Mesir juga mengecam serangan itu sebagai tindakan yang “disengaja”.

Dia menambahkan hal itu merupakan “pelanggaran mencolok terhadap hukum humaniter internasional dan Konvensi Jenewa Keempat”.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More