Pakar: Krisis Israel Bisa Sebabkan Kudeta Militer dan Pembentukan Negara Palestina
Senin, 20 Mei 2024 - 08:44 WIB
Dia juga menyoroti aspek lain dari masalah ini: Gantz dan Gallant adalah mantan jenderal Israel.
“Mungkin ada risiko kudeta militer, karena jika Gantz dan Gallant—mereka adalah mantan jenderal dan mantan kepala staf umum— memutuskan untuk merebut kekuasaan dan memanggil mantan rekan mereka, maka tindakan ini berarti kudeta militer di Israel, penggulingan Benjamin Netanyahu dengan meyakinkan dia untuk melepaskan kekuasaannya,” ujar Dr Tsipis berspekulasi.
Selain itu, menyetujui usulan Gantz juga akan menjadi masalah bagi Netanyahu karena Netanyahu kemungkinan besar akan menyerukan pemilu dini—pemilu yang pasti akan membuat Netanyahu kalah jika tidak ada kecurangan yang terlibat, menurut pakar tersebut.
Jadi, apakah dia memberikan konsesi kepada Gantz atau tidak, Netanyahu mungkin sedang menghadapi kehancuran pemerintahannya dan akhir karier politiknya.
Mengenai kunjungan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan ke Israel, yang diperkirakan akan mengadakan pembicaraan dengan Netanyahu, Dr Tsipis berpendapat bahwa Sullivan pada dasarnya mewakili kepentingan Partai Demokrat AS yang saat ini memegang kekuasaan.
“Partai Demokrat tertarik, pertama, pada resolusi damai perang Israel dengan Jalur Gaza, kedua, pada proklamasi negara Palestina, dan ketiga, pada penggulingan Netanyahu,” klaimnya, dengan alasan bahwa Sullivan akan mencoba membujuk Netanyahu untuk menyetujui rencana Gantz.
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
“Mungkin ada risiko kudeta militer, karena jika Gantz dan Gallant—mereka adalah mantan jenderal dan mantan kepala staf umum— memutuskan untuk merebut kekuasaan dan memanggil mantan rekan mereka, maka tindakan ini berarti kudeta militer di Israel, penggulingan Benjamin Netanyahu dengan meyakinkan dia untuk melepaskan kekuasaannya,” ujar Dr Tsipis berspekulasi.
Selain itu, menyetujui usulan Gantz juga akan menjadi masalah bagi Netanyahu karena Netanyahu kemungkinan besar akan menyerukan pemilu dini—pemilu yang pasti akan membuat Netanyahu kalah jika tidak ada kecurangan yang terlibat, menurut pakar tersebut.
Jadi, apakah dia memberikan konsesi kepada Gantz atau tidak, Netanyahu mungkin sedang menghadapi kehancuran pemerintahannya dan akhir karier politiknya.
Mengenai kunjungan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan ke Israel, yang diperkirakan akan mengadakan pembicaraan dengan Netanyahu, Dr Tsipis berpendapat bahwa Sullivan pada dasarnya mewakili kepentingan Partai Demokrat AS yang saat ini memegang kekuasaan.
“Partai Demokrat tertarik, pertama, pada resolusi damai perang Israel dengan Jalur Gaza, kedua, pada proklamasi negara Palestina, dan ketiga, pada penggulingan Netanyahu,” klaimnya, dengan alasan bahwa Sullivan akan mencoba membujuk Netanyahu untuk menyetujui rencana Gantz.
Lihat Juga: Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada, Bakar Mobil hingga Obrak-abrik Toko
(mas)
tulis komentar anda