Ukraina Kewalahan Digempur Rusia, Zelensky Minta 130 Jet Tempur F-16 Buatan AS
Minggu, 19 Mei 2024 - 07:19 WIB
Bulan lalu, Jerman berjanji untuk memberi Kyiv satu lagi sistem pertahanan udara buatan AS tersebut.
Awal pekan ini, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengatakan bahwa jet tempur F-16 akan tiba di Ukraina dalam beberapa bulan ke depan, mencabut klaim sebelumnya bahwa pesawat-pesawat tersebut akan tiba di Ukraina dalam bulan depan.
Denmark dan Belanda bersama-sama berjanji pada Agustus 2023 lalu akan memasok Kyiv dengan 61 unit jet tempur generasi keempat rancangan AS tersebut.
Laporan media-media Barat dalam beberapa bulan terakhir menjelaskan penundaan pengiriman pesawat tersebut disebabkan oleh komplikasi dalam pelatihan pilot di Kyiv dan kurangnya lapangan terbang yang layak untuk menampung F-16 di Ukraina.
Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman senjata asing ke Kyiv tidak akan menghalangi Moskow mencapai tujuan militernya, dan hanya akan memperpanjang pertempuran serta meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO.
Menurut para pejabat di Moskow, penyediaan senjata, pembagian intelijen, dan pelatihan pasukan Ukraina berarti bahwa negara-negara Barat secara de facto telah menjadi pihak dalam konflik tersebut.
Awal pekan ini, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengatakan bahwa jet tempur F-16 akan tiba di Ukraina dalam beberapa bulan ke depan, mencabut klaim sebelumnya bahwa pesawat-pesawat tersebut akan tiba di Ukraina dalam bulan depan.
Denmark dan Belanda bersama-sama berjanji pada Agustus 2023 lalu akan memasok Kyiv dengan 61 unit jet tempur generasi keempat rancangan AS tersebut.
Laporan media-media Barat dalam beberapa bulan terakhir menjelaskan penundaan pengiriman pesawat tersebut disebabkan oleh komplikasi dalam pelatihan pilot di Kyiv dan kurangnya lapangan terbang yang layak untuk menampung F-16 di Ukraina.
Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman senjata asing ke Kyiv tidak akan menghalangi Moskow mencapai tujuan militernya, dan hanya akan memperpanjang pertempuran serta meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO.
Menurut para pejabat di Moskow, penyediaan senjata, pembagian intelijen, dan pelatihan pasukan Ukraina berarti bahwa negara-negara Barat secara de facto telah menjadi pihak dalam konflik tersebut.
(mas)
tulis komentar anda