PM Denmark Ungkap Jadwal Pengiriman Jet Tempur F-16 Pertama ke Ukraina
Rabu, 15 Mei 2024 - 12:45 WIB
STOCKHOLM - Jet tempur F-16 pertama buatan Amerika Serikat (AS) akan tiba di Ukraina “dalam bulan mendatang,” menurut Perdana Menteri (PM) Denmark Mette Frederiksen pada Senin (13/5/2024).
“Paket tersebut akan mencakup lima pesawat,” ungkap dia pada konferensi pers bersama para pemimpin negara-negara Nordik lainnya dan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Stockholm.
Kopenhagen adalah bagian dari koalisi yang berjanji akan membeli F-16 rancangan AS untuk Ukraina dan melatih pilotnya tahun lalu.
Denmark berjanji menyediakan 19 dari lebih dari 40 pesawat yang dijanjikan kelompok tersebut. Sebanyak 24 jet tempur lainnya telah dijanjikan oleh Belanda.
“Lima pesawat pertama dari Denmark akan mengudara pada bulan mendatang dari sekarang,” papar Frederiksen, menjawab pertanyaan tentang mempercepat pengiriman senjata dan amunisi Barat.
Perdana Menteri Denmark juga berulang kali meminta negara-negara Barat menyumbangkan amunisi dan sistem pertahanan udara ke Ukraina.
“(Rakyat Ukraina) sedang berperang saat ini dan hal ini tidak menuju ke arah yang benar,” papar dia, mengacu pada kemajuan Rusia yang sedang berlangsung di Wilayah Donbass dan Kharkov.
“Alasan utama kerugian di pihak Ukraina adalah kurangnya pertahanan udara,” ujar dia.
“Paket tersebut akan mencakup lima pesawat,” ungkap dia pada konferensi pers bersama para pemimpin negara-negara Nordik lainnya dan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Stockholm.
Kopenhagen adalah bagian dari koalisi yang berjanji akan membeli F-16 rancangan AS untuk Ukraina dan melatih pilotnya tahun lalu.
Denmark berjanji menyediakan 19 dari lebih dari 40 pesawat yang dijanjikan kelompok tersebut. Sebanyak 24 jet tempur lainnya telah dijanjikan oleh Belanda.
“Lima pesawat pertama dari Denmark akan mengudara pada bulan mendatang dari sekarang,” papar Frederiksen, menjawab pertanyaan tentang mempercepat pengiriman senjata dan amunisi Barat.
Perdana Menteri Denmark juga berulang kali meminta negara-negara Barat menyumbangkan amunisi dan sistem pertahanan udara ke Ukraina.
“(Rakyat Ukraina) sedang berperang saat ini dan hal ini tidak menuju ke arah yang benar,” papar dia, mengacu pada kemajuan Rusia yang sedang berlangsung di Wilayah Donbass dan Kharkov.
“Alasan utama kerugian di pihak Ukraina adalah kurangnya pertahanan udara,” ujar dia.
tulis komentar anda