Hendak Serang Lebanon, 2 Jet Tempur Israel Nyaris Tabrakan
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Sebuah jet tempur Israel hampir menabrak pesawat tempur lain di sebuah landasan pacu Pangkalan Udara Ramat David pada Sabtu malam.
Selama insiden tersebut, sebuah jet tempur F-16 lepas landas dari Pangkalan Udara Ramat David untuk menjalankan misi serangan di Lebanon. Namun, pesawat itu mengidentifikasi jet tempur lain yang melintasi jalurnya.
Kedua pesawat tempur bermanuver menghindar beberapa saat sebelum nyaris saling bertabrakan.
Rekaman insiden itu telah bocor ke media pada hari Senin, memicu Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meluncurkan penyelidikan.
Menanggapi pertanyaan media perihal insiden tersebut, IDF mengatakan bahwa insiden nyaris tabrakan dua pesawat tempur itu akibat dari kesalahan operator menara pengawas lalu lintas udara.
"Akibat diterbitkannya persetujuan lepas landas yang salah oleh menara pengawas lalu lintas udara, sementara pesawat lain berada di landasan pacu," kata IDF, seperti dikutip dari Times of Israel, Selasa (29/10/2024).
"Para kru merespons dengan cepat dan profesional dan insiden keselamatan yang serius dapat dihindari," lanjut IDF.
Pada bulan September, dua tentara tewas dan tujuh lainnya cedera ketika sebuah helikopter militer jatuh di Rafah, Gaza selatan.
Penyelidikan berikutnya menemukan bahwa kondisi jarak pandang yang buruk menjadi penyebab kecelakaan tersebut.
Selama insiden tersebut, sebuah jet tempur F-16 lepas landas dari Pangkalan Udara Ramat David untuk menjalankan misi serangan di Lebanon. Namun, pesawat itu mengidentifikasi jet tempur lain yang melintasi jalurnya.
Kedua pesawat tempur bermanuver menghindar beberapa saat sebelum nyaris saling bertabrakan.
Rekaman insiden itu telah bocor ke media pada hari Senin, memicu Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meluncurkan penyelidikan.
Baca Juga
Menanggapi pertanyaan media perihal insiden tersebut, IDF mengatakan bahwa insiden nyaris tabrakan dua pesawat tempur itu akibat dari kesalahan operator menara pengawas lalu lintas udara.
"Akibat diterbitkannya persetujuan lepas landas yang salah oleh menara pengawas lalu lintas udara, sementara pesawat lain berada di landasan pacu," kata IDF, seperti dikutip dari Times of Israel, Selasa (29/10/2024).
"Para kru merespons dengan cepat dan profesional dan insiden keselamatan yang serius dapat dihindari," lanjut IDF.
Pada bulan September, dua tentara tewas dan tujuh lainnya cedera ketika sebuah helikopter militer jatuh di Rafah, Gaza selatan.
Penyelidikan berikutnya menemukan bahwa kondisi jarak pandang yang buruk menjadi penyebab kecelakaan tersebut.
(mas)