China Klaim Usir Kapal Perang AS dari Pulau Sengketa Laut China Selatan
Minggu, 12 Mei 2024 - 11:52 WIB
BEIJING - Militer China mengeklaim pihaknya telah melacak, memperingatkan, dan mengusir sebuah kapal perang Amerika Serikat (AS) dari perairan sekitar Kepulauan Paracel yang disengketakan di Laut China Selatan pada hari Jumat.
Komando Teater Selatan Militer China mengatakan kapal perang USS Halsey menyusup secara ilegal ke wilayah perairan di sekitar kepulauan tersebut, yang oleh Beijing disebut sebagai Xiasha dan dikelola sebagai bagian dari provinsi paling selatan, Hainan.
“Amerika Serikat melakukan pelanggaran serius terhadap kedaulatan dan keamanan China,” kata juru bicara militer China Kolonel Tian Junli, menyebut rival geopolitik Beijing sebagai penghancur perdamaian terbesar di kawasan.
Kepulauan Paracel dikelilingi oleh daerah penangkapan ikan dan diduga memiliki cadangan minyak dan gas alam. Wilayah tersebut diklaim oleh Vietnam, yang menyebutnya Hoang Sa, namun China merebut seluruh pulau dan terumbu karang dalam pertempuran laut pada tahun 1974. Taiwan juga mengeklaim wilayah tersebut.
Sementara itu, militer AS membantah klaim bahwa pasukan China mengusir kapal perang USS Halsey dari perairan di sekitar Kepulauan Paracel.
“Pernyataan RRC mengenai misi ini salah,” kata Armada Ketujuh AS dalam sebuah pernyataan kepada Newsweek, merujuk pada Republik Rakyat China.
“Halsey melakukan operasi kebebasan navigasi atau FONOP sesuai dengan hukum internasional dan kemudian melanjutkan operasi normal di perairan di luar laut teritorial. Operasi tersebut mencerminkan komitmen kami untuk menjunjung kebebasan navigasi dan penggunaan laut yang sah sebagai sebuah prinsip," lanjut pernyataan itu, yang dilansir Minggu (12/5/2024).
“Amerika Serikat membela hak setiap negara untuk terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan, seperti yang dilakukan USS Halsey di sini. Pernyataan RRC tidak akan menghalangi kami.”
Komando Teater Selatan Militer China mengatakan kapal perang USS Halsey menyusup secara ilegal ke wilayah perairan di sekitar kepulauan tersebut, yang oleh Beijing disebut sebagai Xiasha dan dikelola sebagai bagian dari provinsi paling selatan, Hainan.
“Amerika Serikat melakukan pelanggaran serius terhadap kedaulatan dan keamanan China,” kata juru bicara militer China Kolonel Tian Junli, menyebut rival geopolitik Beijing sebagai penghancur perdamaian terbesar di kawasan.
Kepulauan Paracel dikelilingi oleh daerah penangkapan ikan dan diduga memiliki cadangan minyak dan gas alam. Wilayah tersebut diklaim oleh Vietnam, yang menyebutnya Hoang Sa, namun China merebut seluruh pulau dan terumbu karang dalam pertempuran laut pada tahun 1974. Taiwan juga mengeklaim wilayah tersebut.
Sementara itu, militer AS membantah klaim bahwa pasukan China mengusir kapal perang USS Halsey dari perairan di sekitar Kepulauan Paracel.
“Pernyataan RRC mengenai misi ini salah,” kata Armada Ketujuh AS dalam sebuah pernyataan kepada Newsweek, merujuk pada Republik Rakyat China.
“Halsey melakukan operasi kebebasan navigasi atau FONOP sesuai dengan hukum internasional dan kemudian melanjutkan operasi normal di perairan di luar laut teritorial. Operasi tersebut mencerminkan komitmen kami untuk menjunjung kebebasan navigasi dan penggunaan laut yang sah sebagai sebuah prinsip," lanjut pernyataan itu, yang dilansir Minggu (12/5/2024).
“Amerika Serikat membela hak setiap negara untuk terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan, seperti yang dilakukan USS Halsey di sini. Pernyataan RRC tidak akan menghalangi kami.”
tulis komentar anda