Israel Bunuh 300 Ulama dan Hancurkan 500 Masjid di Gaza
Jum'at, 10 Mei 2024 - 20:15 WIB
GAZA - Serangan genosida Israel di Gaza sejak Oktober telah menewaskan banyak imam masjid dan ulama. Sekitar 300 cendekiawan dan syekh Islam, termasuk pengajar Al-Quran, pengkhotbah Islam, dan imam, sejauh ini telah dibunuh Israel, menurut Kementerian Agama Palestina.
Sementara itu, lebih dari 500 masjid rata dengan tanah, dan puluhan masjid hancur sebagian, termasuk Masjid Al-Omari yang bersejarah.
Tiga gereja juga hancur menjadi puing-puing, termasuk Gereja Saint Porphyrius yang bersejarah. Gedung utama kementerian dan Quran Podcast Institute juga terkena serangan Israel.
Meskipun mengalami kerugian besar, kementerian tetap melanjutkan tugasnya dengan menyampaikan khotbah dan pesan harapan serta kesabaran di kamp pengungsian dan rumah sakit.
Mereka membuka kembali masjid-masjid yang rusak untuk salat, dan mengadakan sesi pengajaran serta menghafal Al-Quran.
Seorang juru bicara kementerian mengatakan, “Serangan Israel terhadap masjid-masjid dan cendekiawan Muslim adalah tindakan yang disengaja yang bertujuan menghancurkan iman orang-orang Palestina.”
“Ulama dan fasilitas agama dilindungi oleh semua hukum dan tradisi internasional, jadi menargetkan mereka adalah kejahatan perang,” tegas juru bicara tersebut kepada Middle East Eye.
“Pesan kami kepada dunia adalah kami ingin Anda berdiri bersama kami, melakukan protes untuk memberikan perlindungan bagi warga sipil yang tidak bersalah, dan menghentikan genosida di Gaza,” ungkap mereka.
“Kami menyerukan khususnya para ulama dan kementerian Islam di dunia Arab untuk bertindak serius dan menghentikan kekejaman yang sedang berlangsung terhadap rakyat kami, khususnya terhadap syekh dan ulama kami,” papar mereka.
Sementara itu, lebih dari 500 masjid rata dengan tanah, dan puluhan masjid hancur sebagian, termasuk Masjid Al-Omari yang bersejarah.
Tiga gereja juga hancur menjadi puing-puing, termasuk Gereja Saint Porphyrius yang bersejarah. Gedung utama kementerian dan Quran Podcast Institute juga terkena serangan Israel.
Meskipun mengalami kerugian besar, kementerian tetap melanjutkan tugasnya dengan menyampaikan khotbah dan pesan harapan serta kesabaran di kamp pengungsian dan rumah sakit.
Mereka membuka kembali masjid-masjid yang rusak untuk salat, dan mengadakan sesi pengajaran serta menghafal Al-Quran.
Seorang juru bicara kementerian mengatakan, “Serangan Israel terhadap masjid-masjid dan cendekiawan Muslim adalah tindakan yang disengaja yang bertujuan menghancurkan iman orang-orang Palestina.”
“Ulama dan fasilitas agama dilindungi oleh semua hukum dan tradisi internasional, jadi menargetkan mereka adalah kejahatan perang,” tegas juru bicara tersebut kepada Middle East Eye.
“Pesan kami kepada dunia adalah kami ingin Anda berdiri bersama kami, melakukan protes untuk memberikan perlindungan bagi warga sipil yang tidak bersalah, dan menghentikan genosida di Gaza,” ungkap mereka.
“Kami menyerukan khususnya para ulama dan kementerian Islam di dunia Arab untuk bertindak serius dan menghentikan kekejaman yang sedang berlangsung terhadap rakyat kami, khususnya terhadap syekh dan ulama kami,” papar mereka.
tulis komentar anda