Eks Panglima Militer Israel Serukan Diakhirinya Perang Gaza, Akui Gagal Bunuh 2 Bos Hamas

Jum'at, 10 Mei 2024 - 07:37 WIB
"Sudah terlambat. Saya rasa tidak ada cara untuk membawa kembali para sandera tanpa menghentikan perang untuk saat ini,” imbuh dia.

Kochavi mengakui Iran, bukan Gaza, yang menjadi ancaman nyata bagi Israel.

“Kami tidak menganggap Gaza sebagai ancaman nyata; Iran adalah prioritas utama kami,” paparnya.

Meskipun demikian, Kochavi mengatakan bahwa pada tahun 2021, mereka melihat perubahan dalam Hamas dan menunjukkan bahwa sesuatu yang baru sedang terjadi.

Saat ini diadili di Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida terhadap warga Palestina, Israel telah melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 34.904 warga Palestina telah terbunuh, dan 78.514 lainnya terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

Selain itu, setidaknya 7.000 orang belum ditemukan, diperkirakan tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.

Organisasi-organisasi Palestina dan internasional mengatakan bahwa mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.

Perang Israel telah mengakibatkan kelaparan akut, sebagian besar di Gaza utara, yang mengakibatkan kematian banyak warga Palestina, kebanyakan anak-anak.

Israel mengatakan bahwa 1.200 tentara dan warga sipil tewas dalam Operasi Badai al-Aqsa Hamas pada 7 Oktober 2023. Namun, investigasi media Israel mengungkapkan bahwa banyak warga Israel terbunuh pada hari itu karena insiden "friendly-fire" oleh tank tempur dan helikopter militer Zionis.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More