Pengusaha Top Israel Ditembak Mati di Mesir, Diduga Dipicu Invasi Rafah
Kamis, 09 Mei 2024 - 08:26 WIB
Dalam pernyataan yang belum diverifikasi dalam bahasa Arab yang di-posting di grup Telegram, yang juga menjadi viral selama beberapa jam terakhir, kelompok tersebut mengeklaim bahwa Kipper adalah mata-mata Israel yang menggunakan bisnisnya sebagai kedok untuk kegiatan spionase, termasuk merekrut agen untuk memata-matai Mesir untuk intelijen Israel—Mossad.
Kelompok tersebut menuduh bahwa informasi yang mereka kumpulkan tentang Kipper didasarkan pada “intelijen yang menentukan”.
Nama kelompok ini diambil dari nama Mohamed Salah, seorang anggota pasukan keamanan yang bertugas di sepanjang perbatasan Mesir dengan Israel yang diyakini terlibat dalam pembunuhan tiga tentara Israel pada Juni tahun lalu setelah dia memasuki wilayah Israel dan terbunuh dalam baku tembak.
Kebanyakan orang Mesir dan Arab pada umumnya menganggap Salah sebagai pahlawan dan martir karena ditembak dan dibunuh oleh tentara Israel.
Sementara itu, outlet berita Israel melaporkan, mengutip Kementerian Luar Negeri Israel yang mengatakan bahwa "mereka sedang meninjau laporan pembunuhan tersebut."
Sedangkan Global Affairs Canada mengatakan bahwa mereka mengaku telah mengetahui laporan kematian seorang warga negara Kanada di Mesir.
Pembunuhan terhadap pengusaha Kanada-Israel terjadi sehari setelah tentara Israel melancarkan operasi darat militer di Rafah timur, menguasai perbatasan Rafah, satu-satunya penghubung Gaza dengan bantuan kemanusiaan, yang membuat marah warga Mesir di seluruh negeri.
Kota Rafah di selatan Gaza saat ini menampung lebih dari 1,5 juta pengungsi Palestina dari populasi hampir 2,3 juta jiwa.
Meskipun secara teknis negara tersebut berdamai dengan Israel sejak akhir tahun 1970an, masyarakat Mesir masih berselisih dengan rezim-rezim di negara mereka mengenai normalisasi.
Secara diplomatis dan komersial, Kairo telah memperlakukan negara Yahudi sebagai negara sahabat dengan ikatan yang kuat di beberapa bidang.
Kelompok tersebut menuduh bahwa informasi yang mereka kumpulkan tentang Kipper didasarkan pada “intelijen yang menentukan”.
Nama kelompok ini diambil dari nama Mohamed Salah, seorang anggota pasukan keamanan yang bertugas di sepanjang perbatasan Mesir dengan Israel yang diyakini terlibat dalam pembunuhan tiga tentara Israel pada Juni tahun lalu setelah dia memasuki wilayah Israel dan terbunuh dalam baku tembak.
Kebanyakan orang Mesir dan Arab pada umumnya menganggap Salah sebagai pahlawan dan martir karena ditembak dan dibunuh oleh tentara Israel.
Sementara itu, outlet berita Israel melaporkan, mengutip Kementerian Luar Negeri Israel yang mengatakan bahwa "mereka sedang meninjau laporan pembunuhan tersebut."
Sedangkan Global Affairs Canada mengatakan bahwa mereka mengaku telah mengetahui laporan kematian seorang warga negara Kanada di Mesir.
Pembunuhan terhadap pengusaha Kanada-Israel terjadi sehari setelah tentara Israel melancarkan operasi darat militer di Rafah timur, menguasai perbatasan Rafah, satu-satunya penghubung Gaza dengan bantuan kemanusiaan, yang membuat marah warga Mesir di seluruh negeri.
Kota Rafah di selatan Gaza saat ini menampung lebih dari 1,5 juta pengungsi Palestina dari populasi hampir 2,3 juta jiwa.
Meskipun secara teknis negara tersebut berdamai dengan Israel sejak akhir tahun 1970an, masyarakat Mesir masih berselisih dengan rezim-rezim di negara mereka mengenai normalisasi.
Secara diplomatis dan komersial, Kairo telah memperlakukan negara Yahudi sebagai negara sahabat dengan ikatan yang kuat di beberapa bidang.
Lihat Juga :
tulis komentar anda