China Pamer Rudal Hibrida, Sekali Tembak Bisa Habisi Seluruh Lapangan Udara
Rabu, 19 Agustus 2020 - 00:06 WIB
BEIJING - Militer China telah meluncurkan rudal hibrida baru yang menakutkan yang diklaim dapat menghabisi seluruh lapangan udara dengan satu tembakan.
Peluncuran senjata baru ini disiarkan stasiun televisi pemerintah, CCTV. Menurut laporan televisi tersebut, senjata ini beratnya 1.102 pon dan memiliki kemampuan untuk menghancurkan area seluas 64.000 kaki persegi dengan melepaskan ratusan bom.
(Baca: Sudah Sah, Biden Capres Demokrat untuk Tumbangkan Trump )
Dengan mengutip seorang ahli militer China secara anonim, CCTV melaporkan rudal hibrida baru ini ditujukan untuk menghancurkan lapangan udara Taiwan menjelang invasi ke pulau tersebut.
Senjata itu adalah persilangan antara rudal surface-to-surface dan bom berpemandu yang dapat dijatuhkan oleh pesawat. Senjata ini secara resmi diklasifikasikan sebagai "bom dispenser luncur terpandu".
(Baca: Perancang J-20: Jet Tempur Siluman F-22 Raptor AS Tak Kompeten Melawan China )
Saat dijatuhkan, senjata dispenser tersebut dapat membuka sayapnya untuk jarak lebih dari 37 mil, yang berarti sebuah pesawat dapat menjatuhkannya dengan aman tanpa memasuki zona pertahanan udara musuh.
Rudal hibrida ini dipamerkan saat Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA-N) melakukan latihan tembakan langsung di Laut China Selatan.
Menurut laporan CCTV desain senjata itu juga dapat mengurangi penampang radar senjata, meningkatkan kemampuan silumannya. Setiap rudal dispenser dapat membawa 240 submunisi dari enam jenis yang dapat mencakup area yang luas.
Peluncuran senjata baru ini disiarkan stasiun televisi pemerintah, CCTV. Menurut laporan televisi tersebut, senjata ini beratnya 1.102 pon dan memiliki kemampuan untuk menghancurkan area seluas 64.000 kaki persegi dengan melepaskan ratusan bom.
(Baca: Sudah Sah, Biden Capres Demokrat untuk Tumbangkan Trump )
Dengan mengutip seorang ahli militer China secara anonim, CCTV melaporkan rudal hibrida baru ini ditujukan untuk menghancurkan lapangan udara Taiwan menjelang invasi ke pulau tersebut.
Senjata itu adalah persilangan antara rudal surface-to-surface dan bom berpemandu yang dapat dijatuhkan oleh pesawat. Senjata ini secara resmi diklasifikasikan sebagai "bom dispenser luncur terpandu".
(Baca: Perancang J-20: Jet Tempur Siluman F-22 Raptor AS Tak Kompeten Melawan China )
Saat dijatuhkan, senjata dispenser tersebut dapat membuka sayapnya untuk jarak lebih dari 37 mil, yang berarti sebuah pesawat dapat menjatuhkannya dengan aman tanpa memasuki zona pertahanan udara musuh.
Rudal hibrida ini dipamerkan saat Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA-N) melakukan latihan tembakan langsung di Laut China Selatan.
Menurut laporan CCTV desain senjata itu juga dapat mengurangi penampang radar senjata, meningkatkan kemampuan silumannya. Setiap rudal dispenser dapat membawa 240 submunisi dari enam jenis yang dapat mencakup area yang luas.
Lihat Juga :
tulis komentar anda