Ketika Para Penjahat Perang Israel Memamerkan Kekejaman Mereka di Aplikasi Kencan, Apa yang Terjadi?
Kamis, 09 Mei 2024 - 16:30 WIB
“Kasus-kasus tersebut akan diarbitrase, dan tindakan komando yang signifikan akan diambil terhadap tentara yang terlibat,” tambahnya.
"Dengan perilaku kekerasan - baik online maupun offline - yang merupakan hal yang lumrah di Israel, rekaman dari zona perang kini tidak hanya menjadi hal biasa tetapi juga menjadi fetish"
Foto/Reuters
Senjata telah membanjiri jalan-jalan Israel sejak perang dimulai. Setidaknya 100.000 warga Israel telah memperoleh izin senjata sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, dan hampir 200.000 orang menunggu izin untuk membawanya.
Meskipun dia tinggal di lingkungan yang dihuni oleh orang Yahudi, Palestina, dan kelompok sayap kiri, Karmen berkata, “Bahkan di lingkungan kecil saya, kami selalu melihat senjata”.
Militerisasi ekstrem ini juga telah merambah ke dalam kencan online, di mana mengenakan seragam dipandang sebagai suatu tanda kehormatan.
“Seluruh negara berada di bawah psikosis kolektif,” kata B.M., seorang peneliti independen yang tidak mau disebutkan namanya. “Bahkan tentara yang tidak berada di lapangan pun memposting foto dirinya dengan seragam agar bisa dianggap sebagai pahlawan yang keren.”
Dari sudut pandang New Profile, masyarakat Israel menjadi lebih beraliran kanan dalam satu dekade terakhir, sehingga kekerasan kini semakin mudah diterima.
“Masyarakat hanya duduk santai dengan genosida yang dilakukan satu jam jauhnya dari mereka,” kata aktivis New Profile tersebut.
"Dengan perilaku kekerasan - baik online maupun offline - yang merupakan hal yang lumrah di Israel, rekaman dari zona perang kini tidak hanya menjadi hal biasa tetapi juga menjadi fetish"
5. Efek Banjir Senjata di Israel
Foto/Reuters
Senjata telah membanjiri jalan-jalan Israel sejak perang dimulai. Setidaknya 100.000 warga Israel telah memperoleh izin senjata sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, dan hampir 200.000 orang menunggu izin untuk membawanya.
Meskipun dia tinggal di lingkungan yang dihuni oleh orang Yahudi, Palestina, dan kelompok sayap kiri, Karmen berkata, “Bahkan di lingkungan kecil saya, kami selalu melihat senjata”.
Militerisasi ekstrem ini juga telah merambah ke dalam kencan online, di mana mengenakan seragam dipandang sebagai suatu tanda kehormatan.
“Seluruh negara berada di bawah psikosis kolektif,” kata B.M., seorang peneliti independen yang tidak mau disebutkan namanya. “Bahkan tentara yang tidak berada di lapangan pun memposting foto dirinya dengan seragam agar bisa dianggap sebagai pahlawan yang keren.”
Dari sudut pandang New Profile, masyarakat Israel menjadi lebih beraliran kanan dalam satu dekade terakhir, sehingga kekerasan kini semakin mudah diterima.
“Masyarakat hanya duduk santai dengan genosida yang dilakukan satu jam jauhnya dari mereka,” kata aktivis New Profile tersebut.
tulis komentar anda