Qatar Perpanjang Izin Kantor Hamas di Doha, Ini Alasannya

Minggu, 05 Mei 2024 - 17:35 WIB
Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok tersebut, tinggal di Doha dan sering bepergian, termasuk ke Turki, sejak serangan mematikan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober.

Qatar, negara Teluk berpengaruh yang ditunjuk sebagai sekutu utama non-NATO oleh Washington, telah mendapat kecaman dari Amerika Serikat dan Israel atas hubungannya dengan Hamas sejak 7 Oktober.

Sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan 7 Oktober dan 253 lainnya diculik, 133 di antaranya diyakini masih ditahan di Gaza, menurut penghitungan Israel. Lebih dari 34.000 warga Palestina telah terbunuh dalam serangan militer Israel di Jalur Gaza, kata pejabat kesehatan di daerah kantong tersebut.

Beberapa anggota parlemen AS telah meminta pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mengevaluasi kembali hubungannya dengan Qatar jika mereka tidak menekan Hamas untuk membuat kesepakatan untuk membebaskan sandera. Pihak lain mendesak Qatar untuk memutuskan hubungan dengan Hamas.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menyerukan Qatar untuk menekan Hamas. Qatar dan Israel tidak memiliki hubungan formal namun pejabat mereka bertemu untuk membahas upaya mediasi.
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More