Tikam Orang di Australia, Remaja yang Diduga Diradikalisasi Ditembak Mati

Minggu, 05 Mei 2024 - 11:28 WIB
Polisi Australia menembak mati remaja yang menikam orang di tempat parkir di Perth. Penyerang diduga telah diradikalisasi. Foto/The Australian
PERTH - Seorang remaja 16 tahun, yang diduga sudah diradikalisasi, telah menikam seorang anggota masyarakat di tempat parkir mobil di Perth, Australia, pada Sabtu. Penyerang kemudian mencoba mendekati petugas polisi.

Petugas polisi pada akhirnya menembak mati remaja tersebut.

“Ada indikasi dia telah diradikalisasi secara online,” kata Premier Australia Barat Roger Cook pada konferensi pers hari Minggu (5/5/2024).



“Tampaknya dia bertindak sendirian,” katanya lagi.



Penikaman itu terjadi sekitar pukul 22.00 waktu setempat di tempat parkir Bunnings di Willetton, pinggiran selatan Perth.

Komisaris Polisi Australia Barat Col Blanch mengatakan kepada wartawan bahwa tersangka adalah “seorang pria Kaukasia” yang telah masuk Islam.

Dia sendiri yang menelepon polisi, memperingatkan bahwa dia akan melakukan “tindakan kekerasan” yang tidak dijelaskan secara spesifik.

Tak lama kemudian, polisi menerima panggilan telepon lain yang memberitahukan bahwa seorang pria membawa pisau sedang berlarian di sekitar tempat parkir.

Penyerang berhasil menikam punggung seorang pria berusia 30-an tahun sebelum petugas polisi tiba. Korban telah dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi stabil.

Menurut Blanch, penyerang memiliki masalah kesehatan mental dan sedang menjalani kursus deradikalisasi polisi. Dia menambahkan, pihak berwenang telah diberitahu oleh komunitas Muslim setempat sesaat sebelum penikaman terjadi.

“[Penyerang] mem-posting sesuatu secara online untuk membuat mereka khawatir, tetapi kami yakin dia mengirimkan pesan yang relevan kepada beberapa anggota yang segera merespons dengan menelepon polisi,” kata Blanch.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More