Perang Lawan Hamas, Tank Israel Malah Tembak Mati 2 Tentaranya Sendiri
Jum'at, 03 Mei 2024 - 08:01 WIB
Sejak meluncurkan invasi brutal ke Gaza Oktober lalu, IDF telah berulang kali dituduh melakukan pengeboman dan penghancuran infrastruktur Gaza, termasuk kawasan pemukiman, rumah sakit dan universitas, serta menyerang pekerja bantuan internasional.
Pada 1 April, pesawat tak berawak militer Israel menyerang konvoi kemanusiaan di Gaza, milik kelompok bantuan World Central Kitchen (WCK), menewaskan tujuh pekerja bantuan, termasuk warga negara Inggris, Australia, Polandia, Palestina, dan dua warga negara Amerika-Kanada.
Insiden ini menimbulkan kecaman global, dan IDF mengakui bahwa para perwiranya telah melanggar aturan keterlibatan. Dua orang dipecat dan tiga lainnya mendapat teguran.
"Serangan itu sebagai peristiwa serius yang menjadi tanggung jawab kami [dan] tidak seharusnya terjadi," kata juru bicara IDF Daniel Hagari saat itu.
Dia juga berjanji untuk mencegah "serangan sesat" tersebut di masa depan.
Sementara itu, akhir bulan lalu, NBC mengeklaim militer Israel telah mengebom wilayah di selatan Gaza yang sebelumnya ditetapkan sebagai zona evakuasi.
IDF, sebaliknya, telah berulang kali menuduh militan Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia, dan bersikeras bahwa pasukannya sendiri mematuhi hukum internasional.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
Pada 1 April, pesawat tak berawak militer Israel menyerang konvoi kemanusiaan di Gaza, milik kelompok bantuan World Central Kitchen (WCK), menewaskan tujuh pekerja bantuan, termasuk warga negara Inggris, Australia, Polandia, Palestina, dan dua warga negara Amerika-Kanada.
Insiden ini menimbulkan kecaman global, dan IDF mengakui bahwa para perwiranya telah melanggar aturan keterlibatan. Dua orang dipecat dan tiga lainnya mendapat teguran.
"Serangan itu sebagai peristiwa serius yang menjadi tanggung jawab kami [dan] tidak seharusnya terjadi," kata juru bicara IDF Daniel Hagari saat itu.
Dia juga berjanji untuk mencegah "serangan sesat" tersebut di masa depan.
Sementara itu, akhir bulan lalu, NBC mengeklaim militer Israel telah mengebom wilayah di selatan Gaza yang sebelumnya ditetapkan sebagai zona evakuasi.
IDF, sebaliknya, telah berulang kali menuduh militan Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia, dan bersikeras bahwa pasukannya sendiri mematuhi hukum internasional.
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
(mas)
tulis komentar anda