SAVAK, Unit Intelijen Iran yang Terkenal Kejam di Era Pahlavi

Senin, 22 April 2024 - 12:09 WIB
Kolonel Angkatan Darat AS bekerja erat dengan Bakhtīār dan bawahannya, memimpin organisasi intelijen baru dan melatih anggotanya dalam teknik intelijen dasar, seperti metode pengawasan dan interogasi, penggunaan jaringan intelijen, dan keamanan organisasi.

Organisasi tersebut adalah badan intelijen modern dan efektif pertama yang beroperasi di Persia. Pencapaian utamanya terjadi pada bulan September 1954, ketika mereka menemukan dan menghancurkan jaringan besar Partai Tudeh komunis yang telah didirikan di angkatan bersenjata Persia.

Pada bulan Maret 1955, kolonel Angkatan Darat tersebut diganti dengan tim yang lebih permanen yang terdiri dari lima perwira karier CIA, termasuk spesialis dalam operasi rahasia, analisis intelijen, dan kontra-intelijen, termasuk Mayor Jenderal Herbert Norman Schwarzkopf yang melatih hampir semua generasi pertama personel SAVAK.

Pada 1956, badan tersebut direorganisasi dan diberi nama Sazeman-e Ettela'at va Amniyat-e Keshvar (SAVAK).

SAVAK mempunyai kekuasaan untuk menyensor media, menyaring pelamar pekerjaan di pemerintahan, dan menggunakan segala cara yang diperlukan, termasuk penyiksaan, untuk memburu para pembangkang.

Pada tahun 1961, pemerintah Iran memecat direktur pertama SAVAK, Jenderal Teymur Bakhtiar, dan dia kemudian menjadi pembangkang politik. Pada tahun 1970, agen SAVAK membunuhnya, menyamarkan aksi itu sebagai kecelakaan.

Jenderal Hassan Pakravan, direktur SAVAK dari tahun 1961 hingga 1966, memiliki reputasi yang hampir baik hati, misalnya makan malam setiap minggu dengan Ayatollah Khomeini saat Khomeini berada dalam tahanan rumah, dan kemudian melakukan intervensi untuk mencegah eksekusi Khomeini dengan alasan bahwa hal itu akan membuat marah rakyat jelata Iran.

Namun, setelah Revolusi Iran, Pakravan termasuk pejabat Shah pertama yang dieksekusi oleh rezim Khomeini.
(mas)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More