Sekjen Stoltenberg: Negara-negara NATO Miliki Personel Militer di Ukraina
Senin, 22 April 2024 - 10:41 WIB
“Ukraina kini telah kalah persenjataan selama berbulan-bulan," paparnya.
Rancangan undang-undang (RUU) bantuan AS yang sangat dibutuhkan, termasuk uang untuk pembelian senjata untuk Ukraina, masih tertahan di DPR selama berbulan-bulan karena perselisihan politik.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeluh bahwa berkurangnya bantuan Amerika menyebabkan kekurangan amunisi di garis depan, dan memperingatkan bahwa Kyiv bisa kalah jika penundaan terus berlanjut.
Presiden Joe Biden secara langsung menyalahkan kelambanan Kongres AS atas jatuhnya Avdiivka di Donbas ke tangan Rusia pada bulan Februari.
Moskow telah berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman senjata dan peralatan Barat ke Ukraina tidak akan menghentikan negara tersebut mencapai tujuan militernya, termasuk mengabaikan harapan Kyiv untuk bergabung dengan NATO.
"Pengiriman senjata lebih lanjut dari Barat hanya menyebabkan lebih banyak warga Ukraina yang meninggal karena rezim Kyiv, dan secara de facto menjadikan negara-negara Barat ikut serta dalam konflik tersebut," kata Kremlin.
Rancangan undang-undang (RUU) bantuan AS yang sangat dibutuhkan, termasuk uang untuk pembelian senjata untuk Ukraina, masih tertahan di DPR selama berbulan-bulan karena perselisihan politik.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeluh bahwa berkurangnya bantuan Amerika menyebabkan kekurangan amunisi di garis depan, dan memperingatkan bahwa Kyiv bisa kalah jika penundaan terus berlanjut.
Presiden Joe Biden secara langsung menyalahkan kelambanan Kongres AS atas jatuhnya Avdiivka di Donbas ke tangan Rusia pada bulan Februari.
Moskow telah berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman senjata dan peralatan Barat ke Ukraina tidak akan menghentikan negara tersebut mencapai tujuan militernya, termasuk mengabaikan harapan Kyiv untuk bergabung dengan NATO.
"Pengiriman senjata lebih lanjut dari Barat hanya menyebabkan lebih banyak warga Ukraina yang meninggal karena rezim Kyiv, dan secara de facto menjadikan negara-negara Barat ikut serta dalam konflik tersebut," kata Kremlin.
(mas)
tulis komentar anda