Tank Amerika Seharga Rp162 Miliar Jadi Mangsa Drone Rusia Senilai Rp8 Juta
Minggu, 21 April 2024 - 06:12 WIB
KYIV - Tank M1 Abrams Amerika Serikat (AS) yang mahal, yang dikirim ke Ukraina, semakin menjadi mangsa drone Rusia yang harganya sangat murah.
Mengutip New York Times, Minggu (21/4/2024), setidaknya lima dari 31 tank Abrams—masing-masing senilai USD10,000,000 (lebih dari Rp162 miliar)—yang dikirim AS ke Ukraina telah dihancurkan oleh drone Rusia yang harganya hanya USD500 (Rp8 juta) per unit.
Tiga tank Abrams lainnya, lanjut laporan tersebut, rusak sedang.
“Bahkan salah satu simbol kekuatan militer Amerika yang paling kuat pun tidak kebal terhadap serangan semacam itu,” tulis New York Times.
Dalam kebanyakan kasus, tank-tank mahal tersebut telah dihancurkan oleh drone kamikaze first-person-view (FPV), yang juga dikenal sebagai amunisi berkeliaran. Drone semacam itu mampu bermanuver secara aktif sebelum mencapai sasarannya.
Setidaknya dalam satu kejadian, sebuah tank Abrams dikalahkan dalam duel melawan tank tempur utama T-72B3 Rusia. Militer Rusia telah menerbitkan lebih dari selusin klip, sebagian besar diambil dari drone, yang menunjukkan kehancuran peralatan yang dipasok AS.
Menurut laporan New York Times, tank-tank Abrams ternyata lebih mudah dihancurkan dengan meledakkan drone dibandingkan perkiraan awal beberapa pejabat dan pakar.
Laporan itu mengutip seorang sejarawan dan pakar militer Austria, Kolonel Markus Reisner, yang menggambarkan situasi seperti itu sebagai “luar biasa”. Lebih lanjut, laporan media Amerika itu menggambarkan UAV Rusia sebagai “pembunuh tank yang sangat akurat dan berbiaya rendah”.
“Akurasi drone tersebut melebihi 90%,” tulis New York Times, seraya menambahkan bahwa drone tersebut juga mampu menghantam kendaraan lapis baja berat di titik terlemahnya.
“UAV tersebut hanya berharga USD500, dan mampu menghancurkan tank Abrams senilai USD10 juta,” imbuh laporan New York Times.
Surat kabar tersebut juga mengakui bahwa tidak ada cara yang “mudah atau tunggal” untuk mempertahankan tank dari serangan drone.
Tank Abrams buatan AS muncul di garis depan pada akhir Februari di tengah upaya Ukraina untuk menghentikan gerak maju pasukan Rusia setelah merebut kota Avdiivka di Donbas.
Sebanyak 31 tank M1 Abrams dijanjikan ke Kyiv awal tahun lalu, menjelang serangan balasan Ukraina yang membawa bencana. Pengiriman baru dilakukan secara penuh pada pertengahan Oktober, ketika sebagian besar bantuan yang naas telah habis.
Mengutip New York Times, Minggu (21/4/2024), setidaknya lima dari 31 tank Abrams—masing-masing senilai USD10,000,000 (lebih dari Rp162 miliar)—yang dikirim AS ke Ukraina telah dihancurkan oleh drone Rusia yang harganya hanya USD500 (Rp8 juta) per unit.
Tiga tank Abrams lainnya, lanjut laporan tersebut, rusak sedang.
“Bahkan salah satu simbol kekuatan militer Amerika yang paling kuat pun tidak kebal terhadap serangan semacam itu,” tulis New York Times.
Dalam kebanyakan kasus, tank-tank mahal tersebut telah dihancurkan oleh drone kamikaze first-person-view (FPV), yang juga dikenal sebagai amunisi berkeliaran. Drone semacam itu mampu bermanuver secara aktif sebelum mencapai sasarannya.
Setidaknya dalam satu kejadian, sebuah tank Abrams dikalahkan dalam duel melawan tank tempur utama T-72B3 Rusia. Militer Rusia telah menerbitkan lebih dari selusin klip, sebagian besar diambil dari drone, yang menunjukkan kehancuran peralatan yang dipasok AS.
Menurut laporan New York Times, tank-tank Abrams ternyata lebih mudah dihancurkan dengan meledakkan drone dibandingkan perkiraan awal beberapa pejabat dan pakar.
Laporan itu mengutip seorang sejarawan dan pakar militer Austria, Kolonel Markus Reisner, yang menggambarkan situasi seperti itu sebagai “luar biasa”. Lebih lanjut, laporan media Amerika itu menggambarkan UAV Rusia sebagai “pembunuh tank yang sangat akurat dan berbiaya rendah”.
“Akurasi drone tersebut melebihi 90%,” tulis New York Times, seraya menambahkan bahwa drone tersebut juga mampu menghantam kendaraan lapis baja berat di titik terlemahnya.
“UAV tersebut hanya berharga USD500, dan mampu menghancurkan tank Abrams senilai USD10 juta,” imbuh laporan New York Times.
Surat kabar tersebut juga mengakui bahwa tidak ada cara yang “mudah atau tunggal” untuk mempertahankan tank dari serangan drone.
Tank Abrams buatan AS muncul di garis depan pada akhir Februari di tengah upaya Ukraina untuk menghentikan gerak maju pasukan Rusia setelah merebut kota Avdiivka di Donbas.
Sebanyak 31 tank M1 Abrams dijanjikan ke Kyiv awal tahun lalu, menjelang serangan balasan Ukraina yang membawa bencana. Pengiriman baru dilakukan secara penuh pada pertengahan Oktober, ketika sebagian besar bantuan yang naas telah habis.
(mas)
tulis komentar anda