Perang Berkobar di Perbatasan Myanmar dan Thailand, Ada Apa Gerangan?
Sabtu, 20 April 2024 - 20:37 WIB
Militer Myanmar menghadapi tantangan terbesarnya sejak pertama kali mengambil kendali atas bekas jajahan Inggris tersebut pada tahun 1962, terjebak dalam berbagai konflik berintensitas rendah, dan berjuang untuk menstabilkan perekonomian yang telah runtuh sejak kudeta tahun 2021 terhadap pemerintahan peraih Nobel Aung San Suu Kyi.
Negara ini terjebak dalam perang saudara antara militer di satu sisi dan, di sisi lain, aliansi longgar tentara etnis minoritas dan gerakan perlawanan yang lahir dari tindakan keras berdarah junta terhadap protes anti-kudeta.
Direbutnya Myawaddy dan pos-pos militer di sekitarnya merupakan kemunduran signifikan bagi junta yang telah terhimpit oleh sanksi-sanksi Barat, karena kota tersebut merupakan sumber pendapatan pajak utama dan saluran bagi perdagangan perbatasan tahunan senilai lebih dari USD1 miliar.
Surat kabar Khaosod dalam postingan di X menunjukkan video warga sipil Myanmar, banyak dari mereka perempuan dan anak-anak, digiring oleh tentara Thailand di pintu masuk ke Thailand.
Thailand pada hari Jumat mengatakan tidak ada pengungsi yang memasuki negaranya dan sedang berdiskusi dengan lembaga bantuan mengenai peningkatan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di pihak Myanmar.
Negara ini terjebak dalam perang saudara antara militer di satu sisi dan, di sisi lain, aliansi longgar tentara etnis minoritas dan gerakan perlawanan yang lahir dari tindakan keras berdarah junta terhadap protes anti-kudeta.
Direbutnya Myawaddy dan pos-pos militer di sekitarnya merupakan kemunduran signifikan bagi junta yang telah terhimpit oleh sanksi-sanksi Barat, karena kota tersebut merupakan sumber pendapatan pajak utama dan saluran bagi perdagangan perbatasan tahunan senilai lebih dari USD1 miliar.
Surat kabar Khaosod dalam postingan di X menunjukkan video warga sipil Myanmar, banyak dari mereka perempuan dan anak-anak, digiring oleh tentara Thailand di pintu masuk ke Thailand.
Thailand pada hari Jumat mengatakan tidak ada pengungsi yang memasuki negaranya dan sedang berdiskusi dengan lembaga bantuan mengenai peningkatan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di pihak Myanmar.
(ahm)
tulis komentar anda