Tidak Ada WNI Jadi Korban Banjir di Dubai
Rabu, 17 April 2024 - 15:34 WIB
DUBAI - Banjir bandang yang menerjang Dubai , Uni Emirat Arab, melumpuhkan kota tersebut. Namun, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana tersebut.
"Konsultan Jenderal Republik Indonesia (KJRI) terdampak dengan banjir karena terhentinya aliran listrik. KJRI beroperasi secara terbatas dan tetap menerima pengaduan jika ada WNI yang membutuhkan," kata Judha Nugraha, Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Judha mengungkapkan, KJRI terus melakukan pemantauan WNI di Dubai dan di wilayah Emirat Utara yang mungkin terdampak cuaca ekstrim ini, khususnya melalui simpul-simpul masyarakat. :Sejauh ini belum terdapat WNI yg menjadi korban dan membutuhkan bantuan," jelasnya.
Ditambahkan Judha, saat ini keadaan sudah membaik meskipun masih ada genangan di beberapa tempat dan sekolah serta kantor masih beroperasi secara WFH. KJRI Dubai sudah mulai beroperasi secara penuh.
Sejak Selasa (16/4/2024) pagi dini hari Dubai dan sekitarnya mulai diguyur hujan lebat. Setelah sekitar satu jam, hujan berganti menjadi rintik-rintik sepanjang hari. "Pada sekitar pukul 14.00 hujan deras kembali turun hingga sekitar tiga jam. Hujan tersebut mengakibatkan banjir di beberapa titik di Kota Dubai," papar Judha.
Pemerintah UAE telah meminta seluruh sekolah dan pengawai pemerintah untuk beraktivitas dari rumah, karena cuaca ekstrem, selama dua hari. Kantor swasta diimbau untuk lakukan langkah serupa.
Melansir CNN, banjir bandang di Dubai menyebabkan -jalan berubah menjadi sungai dan derasnya air menggenangi rumah-rumah dan tempat usaha.
Video yang mengejutkan menunjukkan landasan Bandara Internasional Dubai – yang baru-baru ini dinobatkan sebagai bandara tersibuk kedua di dunia – berada di bawah air saat pesawat besar berupaya melewati banjir. Jet-jet besar lebih terlihat seperti perahu yang bergerak melalui bandara yang banjir ketika air menyembur di belakangnya dan gelombang berdesir menembus perairan dalam.
"Konsultan Jenderal Republik Indonesia (KJRI) terdampak dengan banjir karena terhentinya aliran listrik. KJRI beroperasi secara terbatas dan tetap menerima pengaduan jika ada WNI yang membutuhkan," kata Judha Nugraha, Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Judha mengungkapkan, KJRI terus melakukan pemantauan WNI di Dubai dan di wilayah Emirat Utara yang mungkin terdampak cuaca ekstrim ini, khususnya melalui simpul-simpul masyarakat. :Sejauh ini belum terdapat WNI yg menjadi korban dan membutuhkan bantuan," jelasnya.
Ditambahkan Judha, saat ini keadaan sudah membaik meskipun masih ada genangan di beberapa tempat dan sekolah serta kantor masih beroperasi secara WFH. KJRI Dubai sudah mulai beroperasi secara penuh.
Sejak Selasa (16/4/2024) pagi dini hari Dubai dan sekitarnya mulai diguyur hujan lebat. Setelah sekitar satu jam, hujan berganti menjadi rintik-rintik sepanjang hari. "Pada sekitar pukul 14.00 hujan deras kembali turun hingga sekitar tiga jam. Hujan tersebut mengakibatkan banjir di beberapa titik di Kota Dubai," papar Judha.
Pemerintah UAE telah meminta seluruh sekolah dan pengawai pemerintah untuk beraktivitas dari rumah, karena cuaca ekstrem, selama dua hari. Kantor swasta diimbau untuk lakukan langkah serupa.
Melansir CNN, banjir bandang di Dubai menyebabkan -jalan berubah menjadi sungai dan derasnya air menggenangi rumah-rumah dan tempat usaha.
Video yang mengejutkan menunjukkan landasan Bandara Internasional Dubai – yang baru-baru ini dinobatkan sebagai bandara tersibuk kedua di dunia – berada di bawah air saat pesawat besar berupaya melewati banjir. Jet-jet besar lebih terlihat seperti perahu yang bergerak melalui bandara yang banjir ketika air menyembur di belakangnya dan gelombang berdesir menembus perairan dalam.
Lihat Juga :
tulis komentar anda