AS Tak akan Perlakukan Ukraina seperti saat Israel Diserang Iran
Selasa, 16 April 2024 - 19:15 WIB
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron ditanyai pertanyaan yang sama dengan Kirby saat wawancara dengan LBC pada hari Senin.
“Sebenarnya, menempatkan pasukan NATO secara langsung dalam konflik dengan pasukan Rusia, menurut saya itu akan menjadi eskalasi yang berbahaya,” ujar dia.
“Daripada pesawat-pesawat Barat di atas langit mencoba menembak jatuh, Ukraina justru memerlukan sistem pertahanan udara,” saran Cameron.
Moskow memandang konflik Ukraina sebagai perang proksi yang dipimpin AS terhadap Rusia, di mana warga Ukraina digunakan sebagai ‘umpan meriam’.
Mereka telah memperingatkan akan menganggap aset militer apa pun yang terlibat langsung dalam permusuhan sebagai target yang sah, terlepas dari siapa yang mengoperasikannya.
Pernyataan dari beberapa pejabat Barat tampaknya mendukung pandangan Rusia mengenai situasi tersebut.
Mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pekan lalu mengklaim, “AS dan sekutunya mendapatkan nilai luar biasa dari uang yang dibelanjakan untuk Ukraina, karena orang-orang itu yang tidak memiliki satupun pasukan Amerika di lapangan, berjuang untuk Barat.”
Sebelumnya dilaporkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak negara-negara Barat yang terlibat dalam konflik dengan Rusia, melindungi Kiev seperti yang mereka lakukan saat membantu Israel menghadapi serangan udara Iran akhir pekan lalu.
Zelensky mengeluarkan seruan tersebut melalui postingan Telegram pada Senin (15/4/2024), memuji “tindakan sekutu” untuk membantu Israel.
Menurut klaim Israel dan Barat, sebagian besar proyektil yang ditembakkan Iran ditembak jatuh bahkan sebelum mencapai wilayah udara negara tersebut, terutama oleh jet tempur Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
“Sebenarnya, menempatkan pasukan NATO secara langsung dalam konflik dengan pasukan Rusia, menurut saya itu akan menjadi eskalasi yang berbahaya,” ujar dia.
“Daripada pesawat-pesawat Barat di atas langit mencoba menembak jatuh, Ukraina justru memerlukan sistem pertahanan udara,” saran Cameron.
Moskow memandang konflik Ukraina sebagai perang proksi yang dipimpin AS terhadap Rusia, di mana warga Ukraina digunakan sebagai ‘umpan meriam’.
Mereka telah memperingatkan akan menganggap aset militer apa pun yang terlibat langsung dalam permusuhan sebagai target yang sah, terlepas dari siapa yang mengoperasikannya.
Pernyataan dari beberapa pejabat Barat tampaknya mendukung pandangan Rusia mengenai situasi tersebut.
Mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pekan lalu mengklaim, “AS dan sekutunya mendapatkan nilai luar biasa dari uang yang dibelanjakan untuk Ukraina, karena orang-orang itu yang tidak memiliki satupun pasukan Amerika di lapangan, berjuang untuk Barat.”
Sebelumnya dilaporkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak negara-negara Barat yang terlibat dalam konflik dengan Rusia, melindungi Kiev seperti yang mereka lakukan saat membantu Israel menghadapi serangan udara Iran akhir pekan lalu.
Zelensky mengeluarkan seruan tersebut melalui postingan Telegram pada Senin (15/4/2024), memuji “tindakan sekutu” untuk membantu Israel.
Menurut klaim Israel dan Barat, sebagian besar proyektil yang ditembakkan Iran ditembak jatuh bahkan sebelum mencapai wilayah udara negara tersebut, terutama oleh jet tempur Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
tulis komentar anda