5 Sistem Pertahanan Udara Israel dalam Melawan Serangan Drone dan Rudal Iran

Minggu, 14 April 2024 - 19:19 WIB
Israel memiliki sistem pertahanan berlapis dalam menghadapi serangan drone dan rudal jelajah Iran. Foto/AP
TEL AVIV - Israel telah mengerahkan sistem pertahanan udara berlapis-lapis. Negara ini menghadapi ujian besar dengan serangan pesawat tak berawak Iran.

Serangan yang dilakukan oleh drone dan rudal balistik Iran menimbulkan tantangan terbaru bagi sistem pertahanan udara Israel, yang telah bekerja lembur untuk mengatasi serangan roket, drone, dan rudal yang masuk selama perang enam bulan melawan Hamas.

5 Sistem Pertahanan Udara Israel dalam Melawan Serangan Drone dan Rudal Iran

1. The Arrow

Melansir AP, sistem yang dikembangkan bersama AS ini dirancang untuk mencegat rudal jarak jauh, termasuk jenis rudal balistik yang menurut Iran diluncurkan pada hari Sabtu. Arrow, yang beroperasi di luar atmosfer, telah digunakan dalam perang saat ini untuk mencegat rudal jarak jauh yang diluncurkan oleh militan Houthi di Yaman.





2. David’s Sling

Juga dikembangkan bersama Amerika, David’s Sling dimaksudkan untuk mencegat rudal jarak menengah, seperti yang dimiliki oleh Hizbullah di Lebanon.

3. Patriot

Sistem buatan Amerika ini adalah anggota tertua dari sistem pertahanan rudal Israel – yang digunakan selama Perang Teluk Pertama pada tahun 1991 untuk mencegat rudal Scud yang ditembakkan oleh pemimpin Irak pada saat itu, Saddam Hussein. Patriot sekarang digunakan untuk menembak jatuh pesawat, termasuk drone.

4. Iron Dome

Sistem ini, yang dikembangkan oleh Israel dengan dukungan AS, berspesialisasi dalam menembak jatuh roket jarak pendek. Mereka telah mencegat ribuan roket sejak diaktifkan awal dekade lalu – termasuk ribuan intersepsi selama perang melawan Hamas dan Hizbullah saat ini. Israel mengatakan tingkat keberhasilannya lebih dari 90%.

5. Iron Beam

Israel sedang mengembangkan sistem baru untuk mencegat ancaman yang masuk dengan teknologi laser. Israel mengatakan sistem ini akan membawa perubahan besar karena pengoperasiannya jauh lebih murah dibandingkan sistem yang sudah ada. Namun saat ini belum dapat dioperasikan.
(ahm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More