Jerman Bungkam Suara Palestina, Dokter Gaza Dilarang Masuk sebab Bongkar Genosida Israel

Sabtu, 13 April 2024 - 11:25 WIB

Sensor Jerman



Jerman telah menjadi pemasok utama persenjataan bagi Israel dalam perangnya di Gaza dan juga menjadi salah satu pendukung utama Israel.

Jerman saat ini jadi target pada kasus Mahkamah Internasional (ICJ) yang diajukan Nikaragua, yang menuduh negara tersebut “memfasilitasi” genosida Israel di Gaza.

ICJ juga sedang mempertimbangkan kasus yang diajukan Afrika Selatan yang menuduh Israel melakukan genosida.

Abu Sittah pada Jumat mengatakan, “Jerman membungkam saksi genosida di hadapan ICJ, yang menambah keterlibatan Jerman dalam pembantaian yang sedang berlangsung.”

Sejak dimulainya perang enam bulan lalu, Jerman telah mengakui dukungannya terhadap Israel dengan mengklaim mereka mempunyai tugas khusus untuk melindungi Israel karena warisan Holocaust, di mana Nazi membunuh enam juta orang Yahudi.

Pada bulan Oktober, Kanselir Federal Olaf Scholz mengatakan, "Keamanan Israel adalah bagian dari alasan Jerman."

Di dalam negeri, pemerintah Jerman telah membungkam ekspresi solidaritas terhadap penderitaan rakyat Palestina.

Pendanaan telah ditarik dari lembaga-lembaga kebudayaan yang menyatakan simpati terhadap para korban serangan Israel di Gaza dan terdapat pembatasan terhadap demonstrasi dukungan publik.

Beberapa pejabat lokal di negara bagian tersebut menuntut orang asing yang ingin naturalisasi mengakui keabsahan negara Israel sebelum diberikan kewarganegaraan.

Pada Maret, Berliner Sparkasse Bank, bank milik negara, membekukan rekening Jewish Voice, kelompok Yahudi yang mengadvokasi hak-hak warga Palestina, dan menuntut organisasi tersebut menyerahkan daftar keanggotaannya.

“Pada tahun 2024, uang Yahudi (penentang Israel) sekali lagi disita bank Jerman: Berliner Sparkasse,” ungkap Jewish Voice dalam pernyataan di platform media sosialnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More