Deretan Dukungan Militer AS untuk Israel

Rabu, 10 April 2024 - 20:20 WIB
Washington juga membantu mendanai pengembangan sistem "David's Sling" Israel, yang dirancang untuk menembak jatuh roket yang ditembakkan dari jarak 100 kilometer hingga 200 km (62 mil hingga 124 mil).

3. Lebih Diprioritaskan Dibandingkan Ukraina dan Taiwan



Foto/AP

Tahun lalu, Presiden Joe Biden meminta Kongres untuk menyetujui rancangan anggaran tambahan sebesar USD95 miliar yang mencakup USD14 miliar untuk Israel, tambahan USD60 miliar untuk Ukraina, dukungan untuk Taiwan, dan miliaran bantuan kemanusiaan.

Paket tersebut lolos di Senat dengan dukungan 70% pada bulan Februari namun ditolak di DPR, karena para pemimpin Partai Republik tidak akan meminta paket tersebut untuk dilakukan pemungutan suara, sebagian besar karena keberatan mereka terhadap pendanaan lebih lanjut untuk Ukraina. Mereka juga menghadapi perlawanan dari segelintir anggota Partai Demokrat berhaluan kiri yang menolak mengirim lebih banyak uang ke Israel ketika mereka melakukan kampanye militer yang telah menewaskan lebih dari 30.000 warga sipil di Gaza, menurut pejabat kesehatan Palestina.

4. Menggunakan Hak Veto di Dewan Keamanan PBB



Foto/AP

Amerika Serikat telah lama menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk memblokir resolusi yang dianggap kritis terhadap Israel. Sebelumnya dalam perang enam bulan di Gaza, mereka memveto tindakan-tindakan yang mencakup seruan gencatan senjata segera.

Untuk disahkan di Dewan Keamanan, sebuah resolusi memerlukan setidaknya sembilan suara setuju dan tidak ada veto dari AS, Prancis, Inggris, Rusia atau China.

Akhir bulan lalu, Washington membatalkan perlindungan tradisionalnya terhadap Israel dengan tidak melakukan pemungutan suara mengenai resolusi yang menuntut gencatan senjata, dan bukannya memberikan veto, meskipun Washington menggambarkan teks singkat tersebut sebagai resolusi yang 'tidak mengikat.'

Washington telah memihak Israel dalam hal lain. Mantan Presiden Partai Republik Donald Trump menarik Amerika Serikat dari badan hak asasi manusia paling penting di dunia, Dewan Hak Asasi Manusia PBB, sebagai protes atas kritik mereka terhadap perlakuan Israel terhadap warga Palestina.

Juga di bawah kepemimpinan Trump, mereka meninggalkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB, sebagian karena apa yang disebut oleh pemerintahannya sebagai bias terhadap Israel.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More