Biden Ancam Ubah Kebijakan AS jika Netanyahu Gagal Lindungi Warga Sipil Gaza

Jum'at, 05 April 2024 - 17:30 WIB
Presiden AS Joe Biden disambut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, saat dia mengunjungi Tel Aviv, Israel, 18 Oktober 2023. Foto/REUTERS/Evelyn Hockstein
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengancam akan menerapkan syarat dukungan bagi serangan Israel di Gaza pada langkah nyata Zionis melindungi pekerja bantuan dan warga sipil.

Ini pertama kalinya Biden berupaya memanfaatkan bantuan Amerika untuk mempengaruhi perilaku militer Tel Aviv yang barbar, menurut laporan Reuters.

Peringatan Biden, disampaikan dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (4/4/2024), setelah serangan mematikan Israel terhadap pekerja bantuan World Central Kitchen (WCK) yang memicu seruan baru dari rekan-rekan Biden di Partai Demokrat untuk memberikan persyaratan pada bantuan AS ke Israel.

Israel mengatakan serangan itu adalah kesalahan setelah mendapat banyak tekanan internasional. Sebelumnya, Netanyahu dengan enteng bilang tak sengaja membantai 7 pekerja bantuan itu.

Presiden AS, yang merupakan pendukung setia rezim kolonial Israel, telah menolak tekanan untuk menahan bantuan atau menghentikan pengiriman senjata ke negara apartheid tersebut.



Peringatannya menandai pertama kalinya Biden mengancam akan memberikan syarat pada bantuan.

Perkembangan ini dapat mengubah dinamika serangan Israel yang memasuki bulan ketujuh dan telah membunuh 33.000 warga Palestina di Gaza.

“Biden menjelaskan perlunya Israel mengumumkan dan menerapkan serangkaian langkah spesifik, konkrit, dan terukur untuk mengatasi kerugian sipil, penderitaan kemanusiaan, dan keselamatan pekerja bantuan,” ujar Gedung Putih tentang panggilan telepon para pemimpin tersebut. Dikatakan bahwa panggilan itu berlangsung sekitar 30 menit.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More