5 Fakta Memprihatinkan Puasa Ramadan saat Bencana Kelaparan di Gaza

Kamis, 04 April 2024 - 22:30 WIB
Sejak awal Ramadhan, ia mencoba membaginya menjadi buka puasa dan sahur serta hanya minum air asin.

Dia mengatakan banyak kolega dan temannya yang bekerja di berbagai tim medis dan kru paramedis telah terbunuh, dan dia telah beberapa kali selamat dari apa yang tampak seperti kematian sejak serangan kali ini dimulai.

Sebelum pindah ke Al-Shifa, dia bekerja di rumah sakit Indonesia, di mana dia diinterogasi dan diancam bersama banyak orang lainnya ketika tentara Israel menggerebek rumah sakit tersebut.

“Saya tidak bisa mengatasi rasa lapar pada hari pertama Ramadhan. Selama beberapa hari terakhir, saya hanya bisa mendapatkan sedikit makanan. Saya bekerja di bagian perawatan primer di departemen, dan tidak bisa bergerak. antar departemen, atau turun ke halaman kompleks tempat para pengungsi berada, namun saya bertekad untuk tetap berpuasa.

“Saya telah bekerja di bidang medis selama sepuluh tahun. Saya bekerja pada penyerangan pertama pada tahun 2014, pawai pulang pada tahun 2018, penyerangan pada tahun 2021, dan bulan Ramadhan yang terjadi pada masing-masing waktu tersebut. Namun, kami belum pernah mengalami kelaparan seperti yang kita alami saat ini."
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More