Menhan Inggris Sebut Dunia pada Periode sebelum Perang
Kamis, 04 April 2024 - 21:15 WIB
“Kita telah berpindah dari dunia pascaperang ke dunia sebelum perang. Rusia mengancam tetangga kita. China semakin agresif. Iran menggunakan proksinya untuk menimbulkan kekacauan regional mulai dari Timur Tengah hingga selat Yaman. Dan Korea Utara terus-menerus menggunakan senjata nuklirnya,” klaim Menteri Pertahanan tersebut.
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menyampaikan pesan serupa pekan lalu, ketika dia mengatakan Eropa telah memasuki “era sebelum perang” di mana “skenario apa pun” mungkin terjadi.
Tusk menegaskan “tidak ada seorang pun di Eropa yang akan merasa aman” jika Barat tidak menyediakan peralatan dan amunisi yang cukup bagi Kiev untuk konflik dengan Rusia.
Senada dengan pernyataan tersebut, Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan pada Rabu bahwa Barat perlu “memenangkan argumen untuk NATO lagi dengan generasi baru,” mengklaim Eropa menghadapi situasi yang sama seperti pada tahun 1938.
Banyak pemimpin Barat telah memperingatkan dalam beberapa pekan terakhir bahwa Rusia dapat menyerang NATO dalam beberapa tahun ke depan.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menolak klaim tersebut dan menyebutnya sebagai “omong kosong” yang dirancang untuk “mengeluarkan uang” dari populasi negara-negara Barat.
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menyampaikan pesan serupa pekan lalu, ketika dia mengatakan Eropa telah memasuki “era sebelum perang” di mana “skenario apa pun” mungkin terjadi.
Tusk menegaskan “tidak ada seorang pun di Eropa yang akan merasa aman” jika Barat tidak menyediakan peralatan dan amunisi yang cukup bagi Kiev untuk konflik dengan Rusia.
Senada dengan pernyataan tersebut, Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan pada Rabu bahwa Barat perlu “memenangkan argumen untuk NATO lagi dengan generasi baru,” mengklaim Eropa menghadapi situasi yang sama seperti pada tahun 1938.
Banyak pemimpin Barat telah memperingatkan dalam beberapa pekan terakhir bahwa Rusia dapat menyerang NATO dalam beberapa tahun ke depan.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menolak klaim tersebut dan menyebutnya sebagai “omong kosong” yang dirancang untuk “mengeluarkan uang” dari populasi negara-negara Barat.
(sya)
tulis komentar anda