Heboh, Pendeta Tua Nikahi Gadis 12 Tahun yang Dipilih sejak Usia 6 Tahun
Selasa, 02 April 2024 - 14:39 WIB
ACCRA - Seorang pendeta adat berusia 63 tahun di Ghana memicu kemarahan publik setelah menikahi seorang gadis berusia 12 tahun.
Yang mengejutkan, sang pendeta sudah memilihnya sebagai calon pengantin ketika gadis itu baru berusia enam tahun.
Gborbu Wulomo atau dikenal sebagai Nuumo Borketey Laweh XXXIII, pendeta adat di Nungua, Ghana, melangsungkan pernikahan dengan gadis di bawah umur bernama Naa Okromo pada Sabtu, 30 Maret 2024.
Para pemimpin adat setempat membela praktik perkawinan di bawah umur yang mengejutkan tersebut. Mereka bersikeras bahwa itu adalah tradisi yang menjaga gadis tersebut.
Menurut mereka, sang calon suaminya juga harus menunggu sampai anak gadis itu mencapai usia legal untuk menikah dan melahirkan.
Kuil Gborbu Wulomo membela diri terhadap seruan publik agar pendeta tua itu ditangkap dan diadili setelah menikahi anak di bawah umur.
Menurut Kuil Gborbu Wulomo, Naa Okromo telah ditunjuk untuk melayani salah satu dari 99 dewa kelompok Ga-Adangbe, yang mengharuskannya menjadi perawan.
Persyaratan ini berujung pada keputusan untuk mengadakan upacara perkawinan di depan umum untuk menjamin kesuciannya tetap terjaga dan untuk melindunginya dari kekerasan seksual yang dilakukan oleh laki-laki.
Juru bicara kuil, Nii Bortey Kofi Frankwa II, menjelaskan bahwa pemilihan Naa Okromo oleh Gborbu Wulomo merupakan latihan spiritual yang dimulai enam tahun lalu.
Gadis itu diharapkan untuk memenuhi peran dalam kuil yang secara tradisional hanya diperuntukkan bagi para perawan.
Menurutnya, para pengkritik tidak menghargai prinsip tradisi kelompok Ga-Adangbe.
“Ketika seseorang membuat seruan seperti itu, itu berasal dari ketidaktahuan. Karena pertama-tama harus mendekat dan bertanya agar mengapresiasi apa yang ada, tapi tidak ambil jalan pintas, dan menenggelamkan apa yang dibicarakan,” ujarnya dalam jumpa pers, yang dilansir Adom Online, Selasa (2/4/2024).
“Karena itu melampaui apa yang diberitakan di luar sana. Ini lebih dalam dari apa yang diberitakan. Ini lebih dalam bagi spiritualitas kami.”
Sementara itu, Kepala Sempe dan Mankralo Negara Bagian Ga, Nii Adotey Otintor II mengecam pernikahan yang dilakukan pendeta tersebut.
Berbicara kepada JoyNews, dia meminta generasi muda di daerah tersebut untuk menolak praktik semacam itu karena akan merusak reputasi masyarakat kota.
Lihat Juga: Mengenal Apollo Quiboloy, Pendeta yang Menjadikan Jemaatnya sebagai Budak Seks dan Diburu FBI
Yang mengejutkan, sang pendeta sudah memilihnya sebagai calon pengantin ketika gadis itu baru berusia enam tahun.
Gborbu Wulomo atau dikenal sebagai Nuumo Borketey Laweh XXXIII, pendeta adat di Nungua, Ghana, melangsungkan pernikahan dengan gadis di bawah umur bernama Naa Okromo pada Sabtu, 30 Maret 2024.
Para pemimpin adat setempat membela praktik perkawinan di bawah umur yang mengejutkan tersebut. Mereka bersikeras bahwa itu adalah tradisi yang menjaga gadis tersebut.
Menurut mereka, sang calon suaminya juga harus menunggu sampai anak gadis itu mencapai usia legal untuk menikah dan melahirkan.
Kuil Gborbu Wulomo membela diri terhadap seruan publik agar pendeta tua itu ditangkap dan diadili setelah menikahi anak di bawah umur.
Menurut Kuil Gborbu Wulomo, Naa Okromo telah ditunjuk untuk melayani salah satu dari 99 dewa kelompok Ga-Adangbe, yang mengharuskannya menjadi perawan.
Persyaratan ini berujung pada keputusan untuk mengadakan upacara perkawinan di depan umum untuk menjamin kesuciannya tetap terjaga dan untuk melindunginya dari kekerasan seksual yang dilakukan oleh laki-laki.
Juru bicara kuil, Nii Bortey Kofi Frankwa II, menjelaskan bahwa pemilihan Naa Okromo oleh Gborbu Wulomo merupakan latihan spiritual yang dimulai enam tahun lalu.
Gadis itu diharapkan untuk memenuhi peran dalam kuil yang secara tradisional hanya diperuntukkan bagi para perawan.
Menurutnya, para pengkritik tidak menghargai prinsip tradisi kelompok Ga-Adangbe.
“Ketika seseorang membuat seruan seperti itu, itu berasal dari ketidaktahuan. Karena pertama-tama harus mendekat dan bertanya agar mengapresiasi apa yang ada, tapi tidak ambil jalan pintas, dan menenggelamkan apa yang dibicarakan,” ujarnya dalam jumpa pers, yang dilansir Adom Online, Selasa (2/4/2024).
“Karena itu melampaui apa yang diberitakan di luar sana. Ini lebih dalam dari apa yang diberitakan. Ini lebih dalam bagi spiritualitas kami.”
Sementara itu, Kepala Sempe dan Mankralo Negara Bagian Ga, Nii Adotey Otintor II mengecam pernikahan yang dilakukan pendeta tersebut.
Berbicara kepada JoyNews, dia meminta generasi muda di daerah tersebut untuk menolak praktik semacam itu karena akan merusak reputasi masyarakat kota.
Lihat Juga: Mengenal Apollo Quiboloy, Pendeta yang Menjadikan Jemaatnya sebagai Budak Seks dan Diburu FBI
(mas)
tulis komentar anda