Penyanderaan Kelab Malam Berakhir, Wali Kota Ede: Aksi Teror Itu Mengerikan
Sabtu, 30 Maret 2024 - 19:11 WIB
AMSTERDAM - Pengepungan aksi penyanderaan sandera di sebuah kelab malam Belanda tampaknya berakhir setelah seorang pria terlihat diborgol oleh polisi.
Beberapa orang disandera oleh seorang tersangka, yang dilaporkan membawa senjata dan bahan peledak.
Dua pria, termasuk satu orang yang mengenakan masker balaclava, kemudian terlihat meninggalkan lokasi. Demikian dilaporkan ANP di mana salah satunya diborgol oleh polisi.
Sebagai antisipasi, petugas kepolisian Belanda yang bersenjata lengkap menutup sebagian kota Ede dan mendesak masyarakat untuk “menjauh” dari daerah tersebut. Mereka memperingatkan agar masyarakat jangan datang dan menonton aksi penyenderaan di klub malam di kota Ede, Belanda.
"Sekitar 150 rumah di dekatnya dievakuasi sementara pihak berwenang menangani situasi penyanderaan yang melibatkan beberapa orang," kata polisi di X, dilansir Sky News.
Laporan lokal mengatakan tiga sandera yang dibebaskan adalah pegawai klub malam dan terlihat melarikan diri dari gedung dengan tangan di atas kepala.
Surat kabar nasional de Telegraaf melaporkan pria yang menyandera orang itu bersenjatakan senjata dan bahan peledak, mengutip beberapa sumber anonim.
Laporan tersebut mengatakan pria tersebut diduga memasuki klub malam pada jam tutup dan "mengancam akan meledakkan tempat itu".
Tidak ada indikasi bahwa situasi penyanderaan tersebut terkait dengan teror, kata polisi dalam sebuah pernyataan di X.
Gambar dari kota pasar pedesaan di Belanda timur, yang berjarak 85 km dari Amsterdam, menunjukkan petugas polisi dan petugas pemadam kebakaran di jalan-jalan di daerah yang ditutup.
Pemerintah kota mengatakan semua toko di pusat kota Ede akan tetap tutup.
Wali Kota Ede Rene Verhulst mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Tiga sandera baru saja dibebaskan, namun situasi masih berlangsung. Situasi yang mengerikan bagi semua orang ini.
“Kekhawatiran dan pikiran saya tertuju pada mereka dan orang-orang yang mereka cintai. Saya berharap situasi ini dapat diselesaikan dengan cepat dan aman,” tambah Verhulst.
“Selain keprihatinan saya terhadap para sandera, saya memahami bahwa hal ini berdampak pada semua orang yang tiba-tiba harus meninggalkan rumah mereka, serta para pengusaha di pusat tersebut, karena semua toko tetap tutup untuk sementara waktu.
"Saya mengharapkan pengertian mereka, terutama pada hari sebelum Paskah ini. Pihak berwenang yang terlibat melakukan segala upaya untuk menyelesaikan situasi ini dengan cara yang aman dan damai. Segera setelah lebih banyak informasi tersedia, kami akan membagikannya kepada Anda."
Beberapa orang disandera oleh seorang tersangka, yang dilaporkan membawa senjata dan bahan peledak.
Dua pria, termasuk satu orang yang mengenakan masker balaclava, kemudian terlihat meninggalkan lokasi. Demikian dilaporkan ANP di mana salah satunya diborgol oleh polisi.
Sebagai antisipasi, petugas kepolisian Belanda yang bersenjata lengkap menutup sebagian kota Ede dan mendesak masyarakat untuk “menjauh” dari daerah tersebut. Mereka memperingatkan agar masyarakat jangan datang dan menonton aksi penyenderaan di klub malam di kota Ede, Belanda.
"Sekitar 150 rumah di dekatnya dievakuasi sementara pihak berwenang menangani situasi penyanderaan yang melibatkan beberapa orang," kata polisi di X, dilansir Sky News.
Laporan lokal mengatakan tiga sandera yang dibebaskan adalah pegawai klub malam dan terlihat melarikan diri dari gedung dengan tangan di atas kepala.
Surat kabar nasional de Telegraaf melaporkan pria yang menyandera orang itu bersenjatakan senjata dan bahan peledak, mengutip beberapa sumber anonim.
Laporan tersebut mengatakan pria tersebut diduga memasuki klub malam pada jam tutup dan "mengancam akan meledakkan tempat itu".
Tidak ada indikasi bahwa situasi penyanderaan tersebut terkait dengan teror, kata polisi dalam sebuah pernyataan di X.
Gambar dari kota pasar pedesaan di Belanda timur, yang berjarak 85 km dari Amsterdam, menunjukkan petugas polisi dan petugas pemadam kebakaran di jalan-jalan di daerah yang ditutup.
Pemerintah kota mengatakan semua toko di pusat kota Ede akan tetap tutup.
Wali Kota Ede Rene Verhulst mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Tiga sandera baru saja dibebaskan, namun situasi masih berlangsung. Situasi yang mengerikan bagi semua orang ini.
“Kekhawatiran dan pikiran saya tertuju pada mereka dan orang-orang yang mereka cintai. Saya berharap situasi ini dapat diselesaikan dengan cepat dan aman,” tambah Verhulst.
“Selain keprihatinan saya terhadap para sandera, saya memahami bahwa hal ini berdampak pada semua orang yang tiba-tiba harus meninggalkan rumah mereka, serta para pengusaha di pusat tersebut, karena semua toko tetap tutup untuk sementara waktu.
"Saya mengharapkan pengertian mereka, terutama pada hari sebelum Paskah ini. Pihak berwenang yang terlibat melakukan segala upaya untuk menyelesaikan situasi ini dengan cara yang aman dan damai. Segera setelah lebih banyak informasi tersedia, kami akan membagikannya kepada Anda."
(ahm)
tulis komentar anda