Tidak dalam Kondisi Perang, tapi Kota di Australia Justru Terapkan Jam Malam, Mengapa?

Sabtu, 30 Maret 2024 - 17:22 WIB
Beberapa pemimpin masyarakat adat mendukung jam malam dan bekerja sama dengan pemerintah untuk menerapkannya, namun kelompok lain mengatakan konsultasi belum cukup.



Jared Sharp, Kepala Hukum Badan Keadilan Aborigin Australia Utara (NAAJA), mengatakan kepada Sky News bahwa jam malam dapat memperburuk keadaan.

“Tidak ada tempat di dunia ini yang mengatakan bahwa jam malam bagi remaja itu efektif – ini hanya mengkriminalisasi generasi muda. Hal ini menjerat kaum muda dalam sistem peradilan, dan hal tersebut bukanlah hal yang kita butuhkan di negara seperti Alice Springs, dimana jumlah orang Aborigin yang dipenjara dan ditahan oleh kaum muda sudah sangat tinggi,” kata Sharp.

Agustus lalu, Northern Territory menjadi yurisdiksi Australia pertama yang menaikkan usia pertanggungjawaban pidana dari 10 tahun menjadi 12 tahun. Menurut angka terbaru pemerintah, rata-rata setiap malam pada kuartal Juni 2023, lebih dari 800 anak ditahan di seluruh Australia. – 60% adalah keturunan Aborigin atau Penduduk Pribumi Selat Torres. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa anak-anak Pribumi 29 kali lebih mungkin ditahan dibandingkan remaja non-Pribumi.

Menulis di Guardian, Catherine Liddle, CEO Sekretariat National Aboriginal and Islander Child Care (SNAICC), mengatakan anak-anak Pribumi dihadapkan pada tingkat kekerasan yang tidak dapat diterima.

“Kami tidak bisa menahan diri untuk keluar dari masalah ini,” tulisnya. “Penyalahgunaan alkohol dan zat-zat terlarang adalah sebuah gejala dan juga salah satu penyebab dan hal ini bukan satu-satunya … Bukan sebuah kebetulan jika kita melihat kejahatan di kalangan remaja meningkat seiring dengan meningkatnya angka pemindahan anak-anak Aborigin dan Penduduk Pribumi Selat Torres.”

Enam puluh polisi lagi tiba di Alice Springs minggu ini untuk membangun kehadiran polisi yang lebih terlihat selama periode jam malam, dan polisi pemeriksa minuman keras ditugaskan untuk berpatroli di toko minuman keras di daerah tersebut.

Berbicara kepada media pada hari Kamis, Komisaris Polisi Wilayah Utara Michael Murphy mengatakan tindakan tersebut bukan berarti “mengunci anak-anak.”

“Tujuannya adalah untuk menjauhkan anak-anak dari sistem peradilan pidana,” katanya. “Jika mereka benar-benar melakukan kejahatan dengan kekerasan, mereka akan ditangkap dan dibawa ke pengadilan di mana mereka dapat menjawab pertanyaan hakim dan menjalani sistem peradilan.”
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More