Putin Ancam Targetkan Negara Ketiga Penampung Jet Tempur F-16 Ukraina
Kamis, 28 Maret 2024 - 06:53 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji bahwa pasukannya akan menghancurkan jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS) jika sampai ke Ukraina.
Tak hanya itu, pemimpin Kremlin tersebut juga mengancam negara ketiga penampung F-16 Ukraina sebagai target sah bagi penerbangan tempur Moskow.
Beberapa anggota NATO telah berjanji untuk menyumbangkan jet tempur buatan Amerika milik mereka kepada Kyiv dan telah melatih pilot Ukraina untuk menerbangkannya, namun belum ada pengiriman yang dilakukan sejauh ini.
Moskow telah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat bahwa mengerahkan jet berkemampuan nuklir akan menjadi eskalasi konflik Ukraina yang tidak dapat diterima.
“Jika mereka mengirimkan F-16, saya pikir Anda lebih tahu daripada yang lain bahwa hal ini tidak akan mengubah situasi di medan perang,” kata Putin pada Kamis (28/3/2024).
“Dan kami akan menghancurkan pesawat-pesawat ini sama seperti kami menghancurkan tank, kendaraan lapis baja, dan peralatan lainnya, termasuk beberapa sistem peluncuran roket," lanjut dia, sebagaiman dilansir Russia Today.
Ancaman Putin disampaikan selama kunjungannya ke Pangkalan Udara Torzhok di Wilayah Tver, rumah bagi Pusat Pelatihan ke-344 bagi pilot tempur Rusia, termasuk personel yang dilatih untuk mengambil bagian dalam perang di Ukraina.
Putin mengatakan jika F-16 yang diterbangkan oleh pilot Ukraina akhirnya ditempatkan di negara ketiga, negara ketiga tersebut akan menjadi target sah bagi penerbangan tempur Rusia.
Rusia, imbuh dia, sangat menyadari bahwa jet tempur tahun 1970-an berpotensi membawa senjata nuklir, dan hal ini akan diperhitungkan dalam operasi tempur.
Kyiv telah kehilangan sebagian besar aset Angkatan Udaranya selama dua tahun terakhir, termasuk jet era Soviet yang disumbangkan oleh beberapa anggota NATO. Pemerintah Ukraina akhirnya meminta F-16 kepada blok militer pimpinan Amerika Serikat tersebut.
Pesawat tempur bermesin tunggal ini merupakan desain akhir tahun 1970-an, awalnya diproduksi oleh General Dynamics sebelum diakuisisi oleh Lockheed Martin.
Operasionalnya membutuhkan landasan pacu yang masih asli, yang pasokannya terbatas di Ukraina, sehingga memicu spekulasi bahwa jet tempur yang dioperasikan Ukraina mungkin akan ditempatkan di negara-negara NATO yang berdekatan.
Tak hanya itu, pemimpin Kremlin tersebut juga mengancam negara ketiga penampung F-16 Ukraina sebagai target sah bagi penerbangan tempur Moskow.
Beberapa anggota NATO telah berjanji untuk menyumbangkan jet tempur buatan Amerika milik mereka kepada Kyiv dan telah melatih pilot Ukraina untuk menerbangkannya, namun belum ada pengiriman yang dilakukan sejauh ini.
Moskow telah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat bahwa mengerahkan jet berkemampuan nuklir akan menjadi eskalasi konflik Ukraina yang tidak dapat diterima.
“Jika mereka mengirimkan F-16, saya pikir Anda lebih tahu daripada yang lain bahwa hal ini tidak akan mengubah situasi di medan perang,” kata Putin pada Kamis (28/3/2024).
“Dan kami akan menghancurkan pesawat-pesawat ini sama seperti kami menghancurkan tank, kendaraan lapis baja, dan peralatan lainnya, termasuk beberapa sistem peluncuran roket," lanjut dia, sebagaiman dilansir Russia Today.
Ancaman Putin disampaikan selama kunjungannya ke Pangkalan Udara Torzhok di Wilayah Tver, rumah bagi Pusat Pelatihan ke-344 bagi pilot tempur Rusia, termasuk personel yang dilatih untuk mengambil bagian dalam perang di Ukraina.
Putin mengatakan jika F-16 yang diterbangkan oleh pilot Ukraina akhirnya ditempatkan di negara ketiga, negara ketiga tersebut akan menjadi target sah bagi penerbangan tempur Rusia.
Rusia, imbuh dia, sangat menyadari bahwa jet tempur tahun 1970-an berpotensi membawa senjata nuklir, dan hal ini akan diperhitungkan dalam operasi tempur.
Kyiv telah kehilangan sebagian besar aset Angkatan Udaranya selama dua tahun terakhir, termasuk jet era Soviet yang disumbangkan oleh beberapa anggota NATO. Pemerintah Ukraina akhirnya meminta F-16 kepada blok militer pimpinan Amerika Serikat tersebut.
Pesawat tempur bermesin tunggal ini merupakan desain akhir tahun 1970-an, awalnya diproduksi oleh General Dynamics sebelum diakuisisi oleh Lockheed Martin.
Operasionalnya membutuhkan landasan pacu yang masih asli, yang pasokannya terbatas di Ukraina, sehingga memicu spekulasi bahwa jet tempur yang dioperasikan Ukraina mungkin akan ditempatkan di negara-negara NATO yang berdekatan.
(mas)
tulis komentar anda