4 Teror Paling Mematikan di Rusia
Minggu, 24 Maret 2024 - 17:17 WIB
MOSKOW - Penembakan di gedung konser Moskow pada 23 Maret telah menjadi serangan teroris paling mematikan di Rusia dalam dua dekade. Dalam 25 tahun terakhir, Rusia telah menyaksikan beberapa serangan teroris, yang dilaporkan terjadi di Chechnya dan wilayah lain di Kaukasus Utara. Beberapa di antaranya bermotivasi agama; ada pula yang dilakukan oleh kelompok separatis dengan tuntutan politik.
Perjuangan melawan teror telah memungkinkan Kremlin mengkonsolidasikan kekuasaan dan membatasi kebebasan politik dan publik.
Foto/Reuters
Melansir DW, pada bulan September 1999, empat ledakan melanda blok apartemen di Moskow; Buynaksk, di Republik Dagestan; dan Volgodonsk, di Rusia selatan. Ledakan tersebut menewaskan lebih dari 300 orang, menyebabkan 1.700 orang terluka, dan menyebarkan ketakutan di antara jutaan orang di seluruh negeri.
Kremlin menyalahkan milisi Chechnya atas serangan tersebut. Meskipun beberapa orang menganggapnya sebagai teori konspirasi, beberapa jurnalis dan analis Rusia percaya bahwa ledakan tersebut mungkin diatur oleh badan intelijen Rusia sendiri.
Pengeboman blok apartemen adalah salah satu faktor yang membenarkan pengiriman pasukan ke Chechnya untuk Perang Chechnya Kedua. Tanggapan ini memberikan peningkatan popularitas bagi Vladimir Putin, yang menjabat perdana menteri saat itu, menjelang pemilihan presiden pertamanya.
Perjuangan melawan teror telah memungkinkan Kremlin mengkonsolidasikan kekuasaan dan membatasi kebebasan politik dan publik.
4 Teror Paling Mematikan di Rusia
1. Pengeboman Apartemen (1999)
Foto/Reuters
Melansir DW, pada bulan September 1999, empat ledakan melanda blok apartemen di Moskow; Buynaksk, di Republik Dagestan; dan Volgodonsk, di Rusia selatan. Ledakan tersebut menewaskan lebih dari 300 orang, menyebabkan 1.700 orang terluka, dan menyebarkan ketakutan di antara jutaan orang di seluruh negeri.
Kremlin menyalahkan milisi Chechnya atas serangan tersebut. Meskipun beberapa orang menganggapnya sebagai teori konspirasi, beberapa jurnalis dan analis Rusia percaya bahwa ledakan tersebut mungkin diatur oleh badan intelijen Rusia sendiri.
Pengeboman blok apartemen adalah salah satu faktor yang membenarkan pengiriman pasukan ke Chechnya untuk Perang Chechnya Kedua. Tanggapan ini memberikan peningkatan popularitas bagi Vladimir Putin, yang menjabat perdana menteri saat itu, menjelang pemilihan presiden pertamanya.
2. Krisis Penyanderaan Teater Moskow (2002)
tulis komentar anda