5 Negara Muslim yang Pernah Berperang dengan Prancis

Jum'at, 22 Maret 2024 - 17:07 WIB
Tentara Prancis dari Batalyon 7 Pemburu Alpine mengambil bagian dalam latihan NATO di Tapa, Estonia, 19 Maret 2022. Foto/REUTERS/Benoit Tessier
PARIS - Sedikitnya ada lima negara Muslim yang pernah berperang dengan Prancis. Salah satunya adalah Aljazair.

Sejarah mencatat Prancis pernah memiliki era kejayaannya sendiri. Dulunya, mereka dikenal mempunyai kekuatan militer yang disegani dunia.

Pada riwayatnya, Prancis sendiri sudah banyak terlibat perang dengan negara-negara atau kelompok bersenjata lain.

Beberapa kali, mereka juga pernah berperang dengan negara Muslim. Berikut beberapa di antaranya sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber, Jumat (22/3/2024).



Negara Muslim yang Pernah Berperang dengan Prancis

1. Aljazair



Aljazair pernah berada dalam kekuasaan kolonial Prancis selama kurang lebih 132 tahun. Kondisi tersebut mulai berlangsung sejak 1830, tepatnya ketika Prancis menginvasi ibu kota Aljir.

Pada perjuangan merebut kemerdekaan, pejuang Aljazair pernah terlibat pertempuran besar dengan Prancis. Berlangsung pada kurun 1954-1962, perang ini biasa dikenal sebagai Algerian War hingga Perang Kemerdekaan Aljazair.

Mengutip StudySmarter, Perang Kemerdekaan Aljazair diprakarsai oleh Front de Liberation Nationale (FLN).

Perang ini banyak dikatakan menjadi salah satu yang paling kejam di era anti-kolonial karena penggunaan penyiksaan dan kekerasan yang berlebihan.

Perang Kemerdekaan Aljazair diakhiri dengan penandatangan Perjanjian Evian pada Maret 1962. Sekitar Juli 1962, Aljazair mengadakan referendum untuk menyerukan kemerdekaannya.

2. Irak



Prancis pernah bergabung dengan koalisi negara di dunia melawan Irak. Adapun terbentuknya koalisi tersebut didasari tindakan Irak yang melakukan aneksasi terhadap Kuwait selama kampanye militer singkat 1990.

Mengutip Peace Research Center Prague, koalisi dipimpin Amerika Serikat dan terjun dalam Operasi Lapangan Gurun.

Pada perkembangannya, misi tersebut berubah menjadi operasi militer untuk membebaskan Kuwait dan lebih dikenal dengan nama Operasi Badai Gurun.

Operasi militer ini membawa kemenangan cepat bagi koalisi. Setelahnya, gencatan senjata pun ditetapkan oleh PBB pada 1991.

3. Maroko



Maroko dan Prancis punya riwayat konflik berdarah dalam sejarah. Hal ini tak lain berkaitan dengan kolonisasi Prancis di Maroko tempo dulu.

Mengutip Al Jazeera, Prancis menandatangani Perjanjian Fes dengan Sultan Abdul Hafiz dari Maroko pada tahun 1912. Adapun isinya menjadikan Maroko sebagai protektorat Prancis.

Seiring waktu, kebencian anti kolonial warga Maroko terhadap Prancis semakin meningkat, terlebih ketika memasuki Perang Dunia II.

Melihat celah dari banyaknya negara bekas jajahan Eropa yang meraih kemerdekaan, Partai Istiqlal dibentuk guna mengeluarkan persiapan kemerdekaan Maroko.

Namun, perjuangan Maroko tidak mudah. Pada 1952, pemberontakan anti kolonial di Casablanca ditanggapi dengan kejam oleh otoritas Perancis. Mereka bahkan melarang sejumlah partai lokal dan mengasingkan Sultan Mohamed V ke Madagaskar.

Kendati begitu, semangat pejuang Maroko justru semakin membara. Setelah Mohamed V kembali ke Maroko, ia mendeklarasikan kemerdekaan pada 18 November 1955 dan secara resmi protektorat Perancis berakhir pada Maret 1956.

4. Mesir



Pada riwayatnya, Mesir juga beberapa kali terlibat konflik dengan Prancis. Salah satu contohnya ketika momen Suez Crisis.

Terjadi sekitar 1956, Prancis memang bukan pihak utama yang bertikai dengan Mesir. Dalam hal ini, mereka berkoalisi bersama Israel dan Inggris dengan tujuan merebut kendali Terusan Suez.

Namun, segera jalannya pertempuran berakhir usai muncul ancaman dari negara besar seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Masing-masing dari mereka mulai menarik pasukan antara akhir 1956 dan awal 1957, sementara Mesir dianggap sebagai pemenang.

5. Turki



Melihat sejarah, Turki menjadi salah satu negara yang cukup sering berperang dengan Prancis. Tak hanya di era modern, namun sejak masa Kekaisaran Ottoman.

Sebagai contoh, bisa diambil Franco-Turkish Conflict yang biasa dikenal juga Kampanye Cilicia. Momen ini terjadi sekitar 1918 hingga 1921.

Mengutip History Maps, Franco-Turkish Conflict merupakan serangkaian konflik yang terjadi antara Prancis (Pasukan Kolonial Prancis dan Legiun Armenia Prancis) dengan Tentara Nasional Turki.

Latar waktunya terjadi tak lama setelah Perang Dunia I, tepatnya ketika Prancis ingin memperluas pengaruhnya di Timur Tengah.

Itulah beberapa negara Muslim yang pernah berperang dengan Prancis.

(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More