Lumpuh akibat Serangan Houthi, Pelabuhan Eilat Israel Bakal PHK Besar-besaran
Kamis, 21 Maret 2024 - 10:53 WIB
"Tetapi mereka tidak menyelesaikan masalah," ujarnya, seperti dikutip dari New Arab, Kamis (21/3/2024).
Kapal-kapal, katanya, masih belum berlabuh di Eilat. Dan kecuali pemerintah melakukan intervensi untuk membantu membayar gaji, PHK tidak bisa dihindari.
Menurutnya, tenaga kerja yang tersisa dapat mempertahankan operasi minimum.
Federasi buruh Histadrut, organisasi payung bagi ratusan ribu pekerja sektor publik, menentang keputusan tersebut.
“Adalah tepat bagi perusahaan saat ini untuk merangkul para pekerja dan keluarga mereka, dan tidak memilih cara mudah untuk melakukan PHK massal,” kata Eyal Yadin, ketua serikat pekerja transportasi.
“Kami tidak akan menjadi bagian dari ini," ujarnya.
Tak hanya menargetkan kapal-kapal yang menuju Pelabuhan Eilat, kelompok Houthi juga menembakkan drone dan rudal ke Israel dalam kampanye yang mereka katakan bertujuan untuk mendukung warga Palestina dalam perang Gaza.
Rute alternatif ke Laut Merah membutuhkan pelayaran di sekitar ujung selatan Afrika, sehingga memperpanjang perjalanan ke Mediterania selama dua hingga tiga minggu yang akan menambah biaya tambahan, kata para pejabat Israel.
Kapal-kapal, katanya, masih belum berlabuh di Eilat. Dan kecuali pemerintah melakukan intervensi untuk membantu membayar gaji, PHK tidak bisa dihindari.
Menurutnya, tenaga kerja yang tersisa dapat mempertahankan operasi minimum.
Federasi buruh Histadrut, organisasi payung bagi ratusan ribu pekerja sektor publik, menentang keputusan tersebut.
“Adalah tepat bagi perusahaan saat ini untuk merangkul para pekerja dan keluarga mereka, dan tidak memilih cara mudah untuk melakukan PHK massal,” kata Eyal Yadin, ketua serikat pekerja transportasi.
“Kami tidak akan menjadi bagian dari ini," ujarnya.
Tak hanya menargetkan kapal-kapal yang menuju Pelabuhan Eilat, kelompok Houthi juga menembakkan drone dan rudal ke Israel dalam kampanye yang mereka katakan bertujuan untuk mendukung warga Palestina dalam perang Gaza.
Rute alternatif ke Laut Merah membutuhkan pelayaran di sekitar ujung selatan Afrika, sehingga memperpanjang perjalanan ke Mediterania selama dua hingga tiga minggu yang akan menambah biaya tambahan, kata para pejabat Israel.
(mas)
tulis komentar anda