Putin Menang Telak Pilpres Rusia, AS-Inggris-Ukraina Teriak Curang
Senin, 18 Maret 2024 - 09:10 WIB
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin menang telak dalam pemilihan presiden (pilpres) Rusia 2024 dengan meraih 87,15 persen suara.
Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Ukraina menyebut pilpres tersebut tidak bebas, tidak adil, dan penuh kecurangan.
Menurut Komisi Pemilihan Umum Pusat (CEC) Rusia, Putin unggul atas tiga rivalnya.
Kemenangan ini akan membuat Putin menyalip rekor Joseph Stalin dan menjadi pemimpin Rusia yang paling lama menjabat.
Lawan Putin dari Partai Komunis; Nikolay Kharitonov, berada di urutan kedua dengan meraih 4,2% suara, diikuti oleh Vladislav Davankov dari Partai Rakyat Baru dengan 4% suara, dan Leonid Slutsky dari Partai Demokrat Liberal dengan 3,2% suara.
Tingkat partisipasi pemilih secara nasional mencapai 74,22 persen ketika pemungutan suara ditutup, melampaui tingkat partisipasi pada pemilu 2018 sebesar 67,5 persen.
Dalam konferensi pers pasca-pemilu, Putin menyatakan hasil tersebut sebagai pembenaran atas keputusannya untuk menentang Barat dan menginvasi Ukraina.
“Tidak peduli siapa atau seberapa besar mereka ingin mengintimidasi kita, tidak peduli siapa atau seberapa besar mereka ingin menekan kita, kemauan kita, kesadaran kita—tidak ada seorang pun yang pernah berhasil melakukan hal seperti ini dalam sejarah,” kata Putin dalam pidatonya di markas kampanyenya pada Senin (18/3/2024) pagi.
Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Ukraina menyebut pilpres tersebut tidak bebas, tidak adil, dan penuh kecurangan.
Menurut Komisi Pemilihan Umum Pusat (CEC) Rusia, Putin unggul atas tiga rivalnya.
Kemenangan ini akan membuat Putin menyalip rekor Joseph Stalin dan menjadi pemimpin Rusia yang paling lama menjabat.
Lawan Putin dari Partai Komunis; Nikolay Kharitonov, berada di urutan kedua dengan meraih 4,2% suara, diikuti oleh Vladislav Davankov dari Partai Rakyat Baru dengan 4% suara, dan Leonid Slutsky dari Partai Demokrat Liberal dengan 3,2% suara.
Tingkat partisipasi pemilih secara nasional mencapai 74,22 persen ketika pemungutan suara ditutup, melampaui tingkat partisipasi pada pemilu 2018 sebesar 67,5 persen.
Dalam konferensi pers pasca-pemilu, Putin menyatakan hasil tersebut sebagai pembenaran atas keputusannya untuk menentang Barat dan menginvasi Ukraina.
“Tidak peduli siapa atau seberapa besar mereka ingin mengintimidasi kita, tidak peduli siapa atau seberapa besar mereka ingin menekan kita, kemauan kita, kesadaran kita—tidak ada seorang pun yang pernah berhasil melakukan hal seperti ini dalam sejarah,” kata Putin dalam pidatonya di markas kampanyenya pada Senin (18/3/2024) pagi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda